Mayoritas Kapal Induk Masuk Kandang, Kekuatan Militer AS Berkurang

Kapal induk USS John C Stennis.
Sumber :
  • Sputnik International

VIVA – Setengah kekuatan militer Amerika Serikat (AS) berkurang. Hal ini lantaran enam dari sebelas unit kapal induk bertenaga nuklir AS masuk kandang alias sedang diperbaiki di galangan kapal di Norfolk, Virginia. Sebagian besar kapal induk ini diperkirakan 'puasa' beroperasi sampai dua tahun.

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

Mengutip situs Sputniknews, Senin, 2 Desember 2019, enam kapal induk AS yang menjalani perbaikan adalah USS Harry S Truman (CVN 75), USS Dwight D Eisenhower (CVN-69), USS John C. Stennis (CVN 74), USS George Washington (CVN 73), USS George HW Bush (CVN 77), dan USS Gerald R Ford (CVN 78).

Berdasarkan laporan dari Angkatan Laut AS, USS Harry S Truman terpaksa balik kandang pada September 2019 karena masalah dengan jaringan listrik.

Penampakan 'Before-After' Jembatan di Baltimore AS yang Runtuh Ditabrak Kapal

"Kapal induk Truman berada di jalur pemulihan. Saya pikir para teknisi telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam memecahkan masalah yang sangat unik ini," kata Wakil Kepala Staf Angkatan Laut AS, Laksamana Robert Burke.

Ia juga mengatakan, USS Dwight D Eisenhower telah menyelesaikan Fase Dasar dari Rencana Respons Armada yang Dioptimalkan (OFRP). Saat ini sedang melakukan pelatihan rutin.

Jepang Akan Jual Jet Tempur, Tinggalkan Pasifisme Pasca Perang

Selanjutnya, USS John C Stennis tiba di galangan kapal pada Mei 2019 untuk mengisi bahan bakar dan perbaikan paruh baya selama bertahun-tahun. Akan tetapi harus menunggu antre sampai USS George Washington rampung.

Kapal Induk Gerald R Ford (CVN 78).

"Nah, USS George Washington masih dalam perbaikan dan pembaruan paruh baya. Kapal induk ini tidak akan siap beroperasi sampai akhir tahun 2021," jelas Burke.

Adapun USS George HW Bush mulai menjalani perombakan 28 bulan sejak awal tahun ini hingga pertengahan 2021. Terakhir, USS Gerald R Ford dalam proses konstruksi baru, dan selanjutnya menjalani pengujian.

Meski begitu, Burke mengklaim kekuatan AS tidak goyah, terutama di kawasan Teluk Persia dan Selat Hormuz. Seperti diketahui, AS mengirim USS Abraham Lincoln (CVN 72) untuk mengawasi gerak-gerik Iran.

Kehadiran USS Abraham Lincoln ini untuk mengirim pesan tegas ke Iran agar tidak menyerang aset AS di Timur Tengah. Kapal induk yang bermarkas di Armada Kelima ini sudah empat bulan, atau sejak Agustus 2019, berada di perairan Timur Tengah.

Meski begitu, USS Abraham Lincoln tetap berada di Laut Arab Utara, dan kadang-kadang lebih dari 1.111 km dari Selat Hormuz. Seringkali, USS Abraham Lincoln berada di lepas pantai Oman, tidak jauh dari ibu kota negara itu, Muscat.

Kapal induk merupakan kekuatan inti Amerika Serikat karena mampu membawa ribuan personel dan persenjataan utama ke mana pun di dunia. Saat ini kapal induk AS sering wara-wiri di kawasan Teluk Persia dan Laut China Selatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya