Pangkalan Militer Amerika Serikat Diserang, 3 Orang Tewas

Pangkalan Militer Angkatan Laut Amerika Serikat.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pangkalan Militer Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii diserang. Menurut laporan, tiga orang tewas termasuk pelaku penembakan. Pelaku yang merupakan pelaut AS ini mengumbar peluru ke arah warga sipil yang menyebabkan dua orang tewas dan melukai tiga lainnya.

Israel Sebut Pangkalan Militer Rusak Akibat Serangan Rudal Iran

Usai menjalankan aksinya, tersangka kemudian bunuh diri dengan senjatanya sendiri. Penembakan terjadi di Pangkalan Militer Gabungan Hickam, Kompleks Galangan Kapal Angkatan Laut Pearl Harbor pada Rabu, 4 Desember 2019 pukul 14.30 waktu setempat.

Mengutip situs The Guardian, Kamis, 5 Desember 2019, dua warga sipil yang tewas disebut sebagai pekerja galangan kapal di kompleks Pangkalan Angkatan Laut AS tersebut.

Iran Klaim Lebih Dahulu Beri Tahu Amerika sebelum Serang Israel

Namun, nama-nama para korban, baik yang tewas maupun selamat, tidak akan dirilis sampai anggota keluarga berikutnya telah diberitahu. Identitas pelaut AS yang melakukan penembakan itu pun juga tidak diungkap ke publik.

5 Bentuk Kekuatan Militer China yang Buat AS Ketar Ketir

Meski begitu, pejabat dari Pangkalan AL di Pearl Harbor mengatakan bahwa pelaku penembakan merupakan seorang pelaut AS yang masih aktif dan bertugas di kapal selam nuklir USS Columbia (SSN-771).

Motif di balik penembakan ini juga belum diketahui pasti. Kompleks pangkalan militer itu sempat ditutup sementara usai penembakan terjadi. Sekitar tiga jam kemudian, area tersebut dinyatakan aman dan pangkalan militer dibuka kembali.

Penyelidikan terhadap insiden ini tengah dilakukan otoritas keamanan pangkalan militer itu dan Dinas Investigasi Angkatan Laut AS.

Seperti diketahui bahwa pekerja di kompleks galangan kapal itu bertugas melakukan perbaikan, pemeliharaan dan modernisasi terhadap kapal-kapal dan kapal selam milik Armada Pasifik AS, yang memang bermarkas di Pearl Harbor. Pangkalan militer ini menjadi 'rumah' bagi 10 kapal penghancur dan 15 kapal selam milik AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya