Pemerintah Segera Evakuasi 68 WNI di Diamond Princess Pakai Pesawat

Menkes Terawan Agus Putranto
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Pemerintah menyebutkan 68 warga negara Indonesia (WNI) yang akan dievakuasi dari Yokohama, Jepang. Mereka akan dibawa menggunakan pesawat komersil. Alasannya, bandara yang memungkinkan mendarat adalah pesawat berbadan besar atau wide body. Evakuasi direncanakan dalam satu hingga dua hari ke depan.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

"Ya bukan (pesawat militer). Pesawat militer tidak punya wide body," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 27 Februari 2020.

Menurut Terawan mengatakan, pihaknya berharap agar semua 68 WNI dapat diangkut. Berdasarkan pengalaman saat mengevakuasi dari Wuhan, China, empat warga negara diketahui memilih bertahan.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Ia juga menyebutkan, 9 WNI kru kapal Diamond Princess yang positif virus Corona Covid-19 tidak ikut dalam rombongan evakuasi. Mereka masih harus menjalani perawatan di Jepang.

"Biar sampai sembuh baru kita bawa. Itu urusan kedua karena orang sakit kan tidak boleh keluar," kata diam

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Sementara sebelumnya, pemerintah juga mengevakuasi WNI dari Hong Kong yang berada di kapal pesiar World Dream. Mereka akan menjalani observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu. Rencananya para WNI yang akan dievakuasi dari Yokohama juga akan dikarantina dahulu di Sebaru.

"Kalau enak biasanya di pulau. Kemungkinan baru akan kita siapkan langkah- langkahnya. Tetapi untuk jadwal dan sebagainya, kita menunggu. Yang jelas sudah diputuskan dijemput," ujarnya.
 

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Natal 2023

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pemerintah akan mengumumkan secara resmi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024