Ada 120 Vaksin Corona COVID-19 Dikembangkan, 6 Sedang Uji Klinis

Menlu Retno bicara soal uji coba vaksin Corona
Sumber :
  • Kemlu RI

VIVA – Indonesia adalah salah satu di antara lebih dari 100 negara yang tergabung dalam inisiatif Solidarity Trial WHO untuk Corona COVID-19. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan solidarity trial ini ditujukan untuk mencari pengobatan yang paling efektif untuk pengobatan infeksi virus Corona baru.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Solidarity Trial dilakukan lewat perbandingan antara pelaksanaan treatment standar dan empat alternatif terapi yang sudah dilakukan selama ini yaitu remdesivir, gabungan lopinavir/ritonavir, gabungan lopinavir/ritonavir ditambah interferon dan chloroquine.

Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, pemerintah juga memperoleh informasi bahwa saat ini kerja sama di skala internasional dan nasional secara intensif sedang dilaksanakan untuk pengembangan vaksin maupun uji coba obat-obatan.

Terima Menlu China di Istana, Jokowi Bahas IKN hingga Kereta Cepat Sambung Surabaya

Dalam hal ini, sasaran diplomasi Indonesia adalah dengan mendorong kerja sama internasional untuk mewujudkan vaksin dan obat-obatan yang terjangkau bagi rakyat semua negara.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO saat ini sudah ada lebih dari 120 vaksin yang dikembangkan di seluruh dunia di mana enam di antaranya sedang dalam proses uji klinis. WHO juga baru saja meluncurkan inisiatif Access to COVID-19 Tools Accelerators untuk mempercepat pengembangan dan produksi vaksin.

Menlu China Wang Yi Lakukan Pertemuan dengan Menlu Retno, Ini yang Dibahas

Namun Retno menjelaskan, yang saat ini menjadi pertanyaan utama adalah vaksin dan obat-obatan Corona tersebut nantinya harus dapat didapatkan dengan harga terjangkau dan mudah diakses oleh semua negara. Hal ini juga sangat relevan sebab rezim paten internasional kerap tidak compatible dengan keperluan manusia di seluruh dunia, terutama di negara berkembang dan Least Developed Countries (LDCs).

"Karena itu diplomasi Indonesia akan memperkuat multilateralisme dengan tujuan utama mewujudkan akses yang berkeadilan bagi negara-negara berkembang dan LDCs terhadap vaksin dan obat-obatan dengan harga terjangkau," kata Retno Marsudi dalam press briefing virtual, Rabu 29 April 2020.

Retno menegaskan, Indonesia akan terus mendorong pemanfaatan semua fleksibilitas yang ada dalam rezim vaksin internasional, yang diatur dalam WTO maupun WIPO, dan menjajaki langkah-langkah inovatif untuk mengatasi tantangan penanganan Corona hingga perolehan vaksin dan pengobatannya.

Baca juga: Penerbangan Garuda Rute CGK-Ambon Masih Beroperasi Saat PSBB, Kenapa


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya