Logo DW

Vladimir Putin Menang Referendum, Peluang jadi Presiden Sampai 2036

picture-alliance/AP Photo/Sputnik/Kremlin/A. Druzhinin
picture-alliance/AP Photo/Sputnik/Kremlin/A. Druzhinin
Sumber :
  • dw

Kubu oposisi di Rusia sendiri terbagi dalam melancarkan kampanye melawan referendum, dilemahkan oleh penindasan politik bertahun-tahun dan dengan sedikit akses ke media yang dikendalikan negara.

"Oposisi di sini di Rusia sangat terpecah, termasuk dalam pemungutan suara ini, beberapa orang mengatakan bahwa Anda harus tinggal di rumah, bahwa Anda harus memboikot pemungutan suara, beberapa orang mengatakan bahwa Anda harus keluar dan dihitung, untuk menunjukkan Anda menentang suara ini," jelas koresponden DW Moskow Emily Sherwin.

Sekelompok aktivis juga menggelar aksi protes simbolis di Red Square pada Rabu (01/07) sore waktu setempat. Mereka bersujud sambil membentuk angka 2036 sebelum akhirnya dibubarkan oleh polisi.

Berkuasa lebih dari dua dekade

Ide untuk melangsungkan pemungutan suara ini berawal pada bulan Januari, ketika Presiden Putin pertama kali mengusulkan perubahan konstitusional dalam pidato kenegaraannya. Putin menawarkan untuk memperluas kekuasaan parlemen dan mendistribusikan kembali wewenang di antara cabang-cabang pemerintahan. Pidato ini memicu spekulasi bahwa Putin akan berupaya menjadi juru bicara parlemen atau Ketua Dewan Negara ketika masa jabatannya sebagai presiden berakhir pada pada 2024.

Niatan ini menjadi jelas ketika legislator Valentina Tereshkova, yang juga seorang kosmonot perempuan di era Soviet, tiba-tiba mengusulkan langkah untuk membiarkan Putin menjadi presiden dua kali lagi.

Putin telah berada di lingkaran kekuasaan Rusia selama lebih dari dua dekade, lebih lama dari pemimpin Kremlin lainnya sejak masa pemerintahan Josef Stalin.