Logo ABC

Flu Babi Baru di China, Haruskah Kita Waspada?

Tes antibodi yang dilakukan terhadap para pekerja peternakan babi di China menemukan bahwa sebagian sudah pernah terjangkiti virus baru G4 EA H1N1.
Tes antibodi yang dilakukan terhadap para pekerja peternakan babi di China menemukan bahwa sebagian sudah pernah terjangkiti virus baru G4 EA H1N1.
Sumber :
  • abc

Mereka memantau flu babi, burung dan manusia, karena seperti yang ditulis oleh peneliti mereka "pemantauan sistematis virus flu di babi penting sebagai peringatan dini dan persiapan kemungkinan pandemi berikutnya".

Dalam pemantauan terhadap flu babi dari tahun 2011 sampai 2018, para peneliti menemukan apa yang mereka sebut "genotype 4 (G4) dari flu burung Eurasian (EA) H1N1 yang barusan muncul."

Dalam laporan penelitian, virus itu disebut G4 EA H1N1.

Virus itu sudah ada sejak tahun 2013 dan menjadi virus flu babi H1N1 yang menjadi masalah besar di China di tahun 2018.

Scientist David William in a blue lab coat, blue gloves and hair net looks through a microscope in a lab. Mempersiapkan diri di tingkat lab penting dilakukan bila nantinya ada peningkatan kasus penularan virus baru tersebut. (ABC News: Jess Davis)

Dalam penjelasan sederhananya, peneliti di China menemukan flu baru dimana flu manusia H1N1 sekarang bercampur dengan flu burung.

Yang menarik adalah tes antibodi yang dilakukan terhadap para pekerja yang mengurusi ternak babi di daerah yang terinfeksi.