Kisah WNI Dapat Kesempatan Ibadah Haji di Tengah Pandemi COVID-19

Farida, WNI yang menjadi jemaah haji di tengah pandemi COVID-19.
Sumber :
  • Twitter @CGCSaudi

VIVA – Penyelenggaraan ibadah haji 1441 H/2020 di tengah pandemi COVID-19 telah memasuki hari-hari terakhir. Kementerian Kesehatan Saudi memastikan status kesehatan para jemaah haji sejauh ini dalam keadaan baik dan tidak ada masalah kesehatan masyarakat.

Kisah 1 Gereja Pengin Naik Haji, Ustaz Khalid Basalamah: Orang Berjiwa muslim Tak Kekal di Neraka

Masjid Agung disterilkan dan didisinfeksi setelah jemaah menyelesaikan ritual Tawaf Ifadah pada hari ketiga penyelenggaraan haji. Selain itu masjid juga dibersihkan bahkan hingga 10 kali dalam sehari selama krisis pandemi.

Baca: Jokowi Apresiasi Pelaksanaan Haji di Tengah Pandemi COVID-19

Tahap II Ditutup, Kemenag Sebut 194.744 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji

Amani Al-Saadi, seorang mentor kesehatan yang mengambil bagian dalam ibadah haji tahun ini, mengatakan status kesehatan jemaah dipantau sejak meninggalkan akomodasi penginapan hingga selesai melakukan berbagai kegiatan.

Selain itu, setiap tempat duduk di dalam bus yang membawa rombongan haji juga telah diberi jarak untuk mengurangi kontak dengan orang lain. Otoritas setempat juga menyediakan klinik medis di setiap kompleks penginapan, di mana dokter memeriksa kesehatan para jemaah dan menyediakan obat-obatan yang diperlukan.

Tahap II Ditutup, 194.744 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji

Farida, salah satu warga negara Indonesia yang berkesempatan menunaikan ibadah haji tahun ini, mengaku kesempatan istimewa yang didapatkan sangat tak ternilai. Ia menyatakan kebahagiaan dan rasa terima kasihnya untuk dapat menunaikan ibadah tersebut.

"Ini seperti berkah bagi saya dari Allah sebelum saya meninggalkan Arab Saudi. Ibadah haji kali ini sangat terorganisir dengan baik, saya angkat topi ke Kementerian Haji dan Kementerian Kesehatan Saudi," ujar Farida, dilansir Arab News.

Farida yang tinggal di Arab Saudi untuk menemani suaminya bekerja, mengaku sangat terkesan dengan pelayanan yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada setiap jemaah haji. Termasuk pada saat mengajukan permohonan awal untuk pendaftaran jemaah. Semuanya dilakukan secara online dan sangat mudah.

"Kita melakukannya secara online, tapi semua diorganisir dengan sangat baik. Luar biasa," tegasnya.

Baginya, ibadah haji tahun 2020 ini sangat istimewa. Karena dilaksanakan secara terbatas di tengah pandemi COVID-19. Belum lagi, dalam waktu dekat ia akan kembali ke Indonesia dan meninggalkan Arab Saudi.

"Saya harus segera meninggalkan Saudi untuk kembali ke Indonesia dalam waktu dekat ini. Ini yang membuat saya sedih," ungkap Farida.

Kerajaan Saudi memutuskan untuk membatasi calon jemaah dalam ziarah haji tahun ini, lantaran pandemi COVID-19 yang masih mengancam kesehatan masyarakat global. Untuk tahun ini, hanya warga negara yang sudah tinggal di Arab Saudi dan berusia di bawah 65 tahun yang diizinkan mengikuti ibadah Haji.

Konsul Haji di Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Endang Jumali, mengatakan persiapan Haji 2020 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun ini, hanya 5 orang warga negara Indonesia yang terdaftar untuk mengikuti ibadah Haji. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya