Fakta Baru, Presiden Lebanon Tahu Bahan Kimia Ada di Pelabuhan Beirut

Ledakan Besar
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Presiden Lebanon Michel Aoun ternyata mengetahui persediaan bahan kimia yang sangat mudah meledak dan disimpan di pelabuhan Beirut. Presiden Lebanon mengetahui hal itu hampir tiga pekan sebelum ledakan mengerikan yang menewaskan 154 orang itu.

Ngeri, Slovakia Terima 1.100 Ancaman Bom dalam Sehari

Michel Aoun mengungkapkan, dia mengetahui tentang penyimpanan 2.750 ton amonium nitrat sejak 20 Juli 2020. Namun, dia telah memerintahkan pejabat terkait untuk menangani masalah tersebut, sehingga tragedi ledakan itu bukan salahnya.

Bahan kimia itu disimpan di gudang sejak 2014, setelah disita dari sebuah kapal kargo. Namun, Aoun menegaskan dia tidak memiliki kewenangan untuk berurusan langsung dengan pelabuhan tersebut.

4 Tentara Israel Terluka Akibat Bom Hizbullah di Lebanon

"Ada jajaran yang harus tahu tugasnya, dan semuanya sudah diinformasikan. Ketika Anda merujuk pada sebuah dokumen dan berkata 'Lakukan apa yang dibutuhkan', bukankah itu sebuah perintah," kata Aoun, seperti dilansir The Sun, Senin 10 Agustus 2020.

Baca juga: Testimoni Mahasiswa Indonesia Suasana Ngeri Ledakan Beirut Lebanon

AS Kirim Ribuan Bom Lagi Buat Bantu Israel

Terungkap bahwa para pejabat terkait sebenarnya telah memperingatkan mengenai bahaya bahan kimia itu setidaknya sebanyak 10 kali selama tujuh tahun terakhir. Bahkan, telah ada peringatan bahwa bahan kimia itu bisa meledakkan seluruh kota Beirut. Namun, Aoun yang memimpin Beirut sejak 2016 justru menyalahkan presiden sebelumnya atas bencana tersebut.

"Materi itu sudah ada selama tujuh tahun sejak 2013. Sudah ada di sana dan mereka mengatakan itu berbahaya dan saya tidak bertanggung jawab. Saya tidak tahu di mana tempatnya. Saya bahkan tidak tahu tingkat bahayanya. Saya tidak punya kewenangan untuk menangani langsung pelabuhan itu," ungkap Aoun. (art)

Serangan Bom Bunuh Diri di Pakistan (Doc: NDTV)

Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan 5 Insinyur China, Pelaku Dari Afghanistan

Militer Pakistan mengatakan pada hari Selasa, 7 Mei 2024, bahwa serangan bom bunuh diri yang menewaskan lima insinyur Tiongkok direncanakan di negara tetangga Afghanistan

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024