Vladimir Putin Ungkap Reaksi Putrinya Setelah Disuntik Vaksin Corona

Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Youtube

VIVA – Presiden Rusia Vladimir putin mengumumkan bahwa negaranya resmi jadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin Virus Corona atau COVID-19. Vaksin tersebut pada Selasa waktu setempat, diklaim aman dan telah menjalani pengujian yang tepat. 

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

Bahkan, dilansir dari Fox News, Rabu 12 Agustus 2020, Putin mengaku telah menyuntikan vaksin itu kepada salah satu dari putrinya yang telah dewasa. 

“Saya tahu ini terbukti efisien dan membentuk kekebalan yang stabil. Dan saya ingin mengulangi bahwa ia (vaksin Corona Rusia) telah lulus semua tes yang diperlukan,” ujarnya.

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Baca juga: Rusia Jadi Negara Pertama di Dunia yang Daftarkan Vaksin Corona

Putin menyampaikan, dalam pengujian vaksin yang dilakukan, salah satu putrinya tersebut mendapatkan dua kali suntikan. Dia pun mengungkapkan reaksi yang dialami sang putri sesudah disuntik vaksin.

Daftar Negara Sekutu Iran yang Siap Bantu Jika Perang Terjadi, Ada China hingga Rusia

"Dia (sang putri) telah mengambil bagian dalam percobaan,” kata Putin. 

Saat penyuntikan pertama, suhu sang putri menurut Putin, mencapai 38 derajat celcius. Kemudian, keesokan harinya setelah disuntik suhu tersebut turun menjadi 37 derajat celcius. 

Penyuntikan kedua pun kembali dilakukan. Suhu putrinya pun disebutkan Putin, kembali mengalami peningkatan sebelum akhirnya pulih dengan suhu yang normal.

"Dia merasa sehat dan memiliki jumlah antibodi yang tinggi," tambahnya.

Putin tidak mengungkapkan secara detail siapa putrinya yang disuntik vaksin Corona tersebut. Yang pasti dia menegaskan, hal itu telah dilakukan kepada salah satu putrinya yaitu Maria atau Katerina.

Pengembang vaksin Corona di Rusia, Institut Gamaleya mengatakan, vaksinasi kepada warga Rusia akan dilakukan secara pararel dengan uji coba tahap 3. Putin mengatakan, vaksinasi akan dilakukan secara sukarela.

Namun, pihak berwenang Rusia mengatakan bahwa pekerja medis, guru dan kelompok warga yang berisiko terinfeksi lainnya akan menjadi yang pertama divaksinasi.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Rusia dalam pernyataannya mengatakan, vaksin tersebut diharapkan dapat memberikan kekebalan dari COVID-19 hingga dua tahun.

Produksi dalam skala besar vaksin itu pun akan dimulai pada September mendatang. Vaksinasi massal rencananya akan dilakukan paling cepat pada Oktober 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya