Pimpin Debat Dewan Keamanan PBB, RI Dorong Perdamaian di Tengah Corona

Menteri Luar NegeriRetno Marsudi.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenlu.

VIVA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali memimpin debat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa. Saat ini Indonesia sedang duduk sebagai Presiden DK PBB untuk periode bulan Agustus 2020.

Prilly Latuconsina Bangga, Film Budi Pekerti Dipuji Menlu Retno Marsudi

Dalam debat terbuka tersebut, Indonesia mengangkat tema mengenai pandemi dan tantangan terhadap upaya bina damai yang dianggap relevan untuk dibahas di Dewan Keamanan. Upaya perdamaian diharapkan menjadi perhatian dan prioritas semua negara di tengah pandemi Virus Corona.

"Tema debat ini adalah wujud Diplomasi Perdamaian Indonesia di masa pandemi. COVID-19 berdampak pada perdamaian dan keamanan internasional, yang dikhawatirkan membawa negara-negara yang baru beranjak dari konflik, terseret kembali ke jurang krisis," kata Retno dalam keterangan pers virtual, dikutip Jumat 14 Agustus 2020.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat sebagai Presiden Terpilih dari Menlu AS Blinken

Baca juga: Trump Umumkan Israel dan Uni Emirat Arab Sepakati Perjanjian Damai

Pandemi ini lanjut Retno,  juga menyulitkan kerja pasukan perdamaian PBB dan upaya mediasi di lapangan. Situasi ini bisa merusak upaya pemeliharaan perdamaian yang telah diperjuangkan selama bertahun-tahun

Indonesia Provides 10 Millilon Polio Vaccine Doses to Afghanistan

"Kita tidak ingin kerja keras untuk membangun dan memelihara perdamaian, harus mengalami kemunduran karena pandemi ini," ujar Retno.

Dalam debat terbuka tersebut, Indonesia menyampaikan tiga poin utama. Pertama, bina damai harus menjadi bagian dari respons komprehensif dalam penanganan pandemi. Indonesia menekankan kondisi kondusif bagi perdamaian di masa pandemi, sangat penting termasuk untuk kawasan Asia Tenggara.

Kedua, bina damai memerlukan strategi kuat di antara semua badan di bawah sistem PBB. Retno menegaskan, semua badan PBB harus bekerja sama mengatasi pandemi dari seluruh aspek.

Ketiga, bina damai juga harus memaksimalkan sumber daya secara tepat guna. Negara-negara konflik dihadapkan pada pilihan berat yaitu mengutamakan peace building atau menggunakan pendanaan untuk kesehatan. Sehingga penting bagi PBB untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang ada.

"Kita perlu berbangga seluruh negara anggota DK PBB secara tegas menyampaikan apresiasi atas inisiatif Indonesia untuk menyelenggarakan debat terbuka ini," ungkap Retno.

Selain dihadiri seluruh anggota DK PBB, pertemuan juga dihadiri Sekjen PBB Antonio Guterres, Mantan Sekjen PBB BAn Ki-Moon, serta berbagai tokoh dan pakar perdamaian dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya