Logo DW

Kemesraan Hubungan Israel-UEA-Bahrain, Apa Pengaruhnya Bagi Indonesia?

Reuters/T. Brenner
Reuters/T. Brenner
Sumber :
  • dw

Awal pekan ini, bertempat di teras Gedung Putih, AS, tiga negara membuka harapan baru dengan meneken kesepakatan normalisai hubungan. Ketiga negara tersebut adalah Israel, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain.

Normalisasi hubungan tersebut menjadi momen bersejarah di mana UEA dan Bahrain menjadi negara ketiga dan keempat yang membuka hubungan diplomatik dengan negara yang dipimpin Benjamin Netanyahu ini setelah Mesir dan Jordania.

Indonesia sendiri hingga detik ini enggan membuka hubungan diplomatiknya dengan Israel. Hal ini tidak terlepas dari perjuangan panjang Indonesia dalam membela kemerdekaan Palestina, negara yang diokupasi Israel secara sepihak.

Meski begitu, Indonesia bisa dibilang mempunyai hubungan diplomatik yang baik dengan negara-negara Teluk antara lain dengan UEA dan Bahrain. Namun, apakah kesepakatan normalisasi hubungan ketiga negara akan mempegaruhi hubungan diplomatik Indonesia?

Pakar hubungan internasional dari Universitas Bina Nusantra, Tia Mariatul Kibtiah, menilai normaliasi hubungan tersebut tidak akan mempengaruhi hubungan Indonesia dengan UEA maupun Bahrain, apalagi hingga harus memutuskan hubungan diplomatik. Musababnya, Indonesia dinilai tidak mempunyai kerja sama yang siginifikan dengan negara-negara Teluk, khususnya di sektor ekonomi.

“Kita tidak punya kerja sama baik di bidang investasi, sektor pariwisata, perdagangan dalam hal ini ekspor impor, ataupun pekerja migran yang siginifkan dengan negara-negara Teluk,“ ujar Tia saat dihubungi DW Indonesia, Jumat (18/09) siang.

Tia mengatakan bahwa negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura dinilai lebih memiliki kerja sama eknomi lebih dengan negara-negara Teluk dibandingkan Indonesia.