- Reuters/ Amadou Cisse
VIVAnews - Presiden Mali, Amadou Toumani Toure, mundur dari jabatannya pada Minggu waktu setempat, 8 April 2012. Toure menyerahkan surat pengunduran diri itu melalui seorang menteri Burkina Faso yang bertindak sebagai mediator setelah posisi Toure dikudeta militer.
"Kami baru saja menerima surat resmi pengunduran diri Presiden Amadou Toumani Toure," kata Djibril Bassole, menteri dari Burkina Faso itu. "Kami kini akan menghubungi otoritas berwenang yang akan mengisi posisi presiden sehingga mereka bisa melakukan tindakan seperlunya."
Dalam pernyataan singkat mengenai pengunduran dirinya, Toure menyatakan, "Saya melakukannya tanpa tekanan. Saya melakukan dalam kesadaran baik dan itu semua demi cinta yang saya punyai untuk negeri ini."
Jurnalis Reuters menemui Toure di sebuah vila di mana dia bertemu mediatornya. Di vila inilah Toure bersembunyi setelah istana kepresidenan diserang sejumlah tentara. Toure sendiri tampak santai, mengenakan baju terusan berwarna putih dan topi berwarna senada.
Pengunduran diri Toure ini jelas melapangkan jalan bagi proses mengembalikan kekuasaan kepada sipil melalui Majelis Nasional. Pihak militer, setelah tiga hari bernegosiasi, setuju untuk menyerahkan kekuasaan kepada Majelis Nasional dengan imbalan mereka terbebas dari penghukuman dan sejumlah sanksi untuk Mali.
Berdasarkan perjanjian yang diteken bersama mediator, junta sepakat memberikan jalan kepada Ketua DPR Mali, Diouncounda Traore sebagai penjabat Presiden.
Kudeta ini sendiri telah mengancam reputasi Mali yang demokratis. Sebelum kudeta pecah, Mali sudah lebih dulu digempur krisis keamanan dengan menguatnya kelompok separatis Tuareg dan kelompok militan Islam.
Kemudian, awal tahun ini, kawasan utara Mali juga dilanda kekurangan makanan sehingga membuat kelompok pemberontak di atas angin. Di saat itulah, sekelompok tentara di tubuh militer Mali melakukan kudeta. (ren)
Nurul Ghufron Bakal Disidang Etik Dewas KPK pada 2 Mei Terkait Mutasi Pegawai Kementan
ewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) rencananya akan menggelar sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada 2 Mei 202 mendatang.
