Tandingi NATO, Rusia Uji Rudal Antar Benua

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menyaksikan uji coba rudal
Sumber :
  • Reuters Photo

VIVAnews - Rusia sukses menguji coba prototipe rudal balistik antar benua mereka. Peluncuran dilakukan dari Kosmodrom Plesetsk di Wilayah Arkhangelsk, pada Rabu sekitar Pukul 10.15 siang waktu setempat.

"Rudal mengenai sasaran di barat wilayah Semenanjung Kamchatka," ujar Juru Bicara kementerian Pertahanan Rusia, Vadim Koval, seperti dikutip RIA Novosti.

"Rudal balistik antar benua dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan Angkatan Strategis Rudal Rusia, termasuk kemampuan mengatasi pertahanan anti rudal," dia menambahkan.

Rudal balistik ini dibuat dengan menggunakan komponen dan teknologi yang dikembangkan selama produksi sistem rudal generasi kelima.

Tak hanya meluncurkan rudal, Rusia juga membangun stasiun baru untuk menempatkan radar Veronezh-M. Stasiun yang dibangun di wilayah Siberia ini bisa memberi peringatan dini atas serangan rudal jarak jauh.

"Sejak pukul 10.15 siang pada 23 Mei, alat ini sudah bekerja," kata Komandan Angkatan Pertahanan Udara Rusia, Jenderal Oleg Ostapenko.

Stasiun ini diklaim memiliki kemampuan besar dan tersambung dengan tugas strategis yang diberikan oleh perintah tingkat tinggi. "Ini memerankan peranan kunci dalam rangkaian peringatan dini rudal," kata Ostapenko.

Dengan pembangunan stasiun ini, Rusia tidak akan tergantung lagi pada radar rudal Dnepr. Jangkauan radar ini hingga meliputi India, bahkan Amerika Serikat.

Stasiun ini juga mampu digerakkan dengan lebih cepat ke lokasi baru dan memerlukan kru yang lebih sedikit untuk mengoperasikannya. Radar Voronezh-M juga hemat bahan bakar hingga 40 persen.

Sebelumnya, Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO mulai menjalankan sistem pertahanan rudal Eropa. Pengumuman itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO, Anders Rasmussen, dalam pertemuan di Chicago, Amerika Serikat.

Amerika dan NATO sepakat mengembangkan proyek pertahanan ini saat pertemuan di Lisbon pada November 2010. Kesepakatan itu diambil setelah NATO menolak kerja sama dengan Rusia.

Saat itu, NATO ingin kerja sama pertahanan dalam dua sistem terpisah, hanya saling bertukar informasi. Sedangkan Rusia ingin kerja sama dalam satu sistem. Semua pihak terlibat dalam operasi sepenuhnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia, Nikolai Patrushev menyebut proyek pertahanan rudal Eropa ini ditujukan untuk menangkal rudal-rudal balistik antar benua yang dimiliki negaranya.(np)

Milan Vs Roma di Liga Europa, Pioli Bicara Kebaikan De Rossi
Prabowo Subianto

Hari Kedua Lebaran, Prabowo Ucapkan Maaf Lahir Batin ke Rekan-rekan Media

Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto sempat mengucapkan mohon maaf lahir batin kepada rekan-rekan Media

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024