Ribuan Tentara AS-Filipina Gelar Latihan Gabungan

Tentara Filipina
Sumber :
  • Reuters/Erik De Castro
VIVAnews -
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Amerika Serikat mengirim ribuan pasukan mereka ke Filipina untuk latihan gabungan dengan militer negara tersebut. Latihan ini digelar selang sepekan setelah Barack Obama menyatakan dukungannya untuk keamanan Filipina.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Diberitakan
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
ABC News , latihan gabungan yang dimulai Senin, 5 Mei 2014, melibatkan 3.000 pasukan Filipina dan 2.500 tentara AS. Latihan gabungan bernama "Balikatan" yang artinya bahu membahu itu digelar tiap tahun oleh kedua negara bersekutu ini.


Pejabat militer kedua negara mengatakan bahwa manuver latihan akan fokus pada keamanan maritim dan respons bencana. Walaupun kuat sinyalemen bahwa latihan itu untuk menandingi kekuatan Tiongkok terkait sengketa Laut China Selatan, namun baik Filipina dan AS menolak mengomentarinya.


Latihan akan digelar di kamp-kamp militer di utara dan barat Filipina, termasuk di provinsi Zambales dan Palawan di dekat Laut China Selatan. Latihan meliputi strategi pengawasan maritim, menembak dengan peluru tajam, penanganan bom dan respons bencana alam.


Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario mengatakan latihan akan memperkuat kemampuan negara dalam menghadapi ketegangan akibat meningkatnya klaim-klaim dan perluasan maritim.


Tidak disebut Tiongkok dalam kata-katanya. "Ada pola kebiasaan agresif yang mengancam keamanan dan stabilitas," kata Rosario.


Seperti empat negara lainnya --Malaysia, Taiwan, Vietnam dan Brunei-- Filipina memiliki wilayah yang tumpang tindih di Laut China Selatan dengan Tiongkok. Ketegangan kedua negara memburuk setelah kapal Tiongkok menguasai Scarborough Shoal pada 2012.


Kapal Tiongkok dilaporkan memblokade pasokan logistik ke Second Thomas Shoal, tempat para marinir Filipina bermarkas di sebuah kapal perang mati sejak 1999.


Sebelumnya saat mengunjungi Manila pekan lalu, Obama mengatakan menunjukkan komitmen AS dalam membantu melindungi Filipina. "Seluruh negara dan rakyat berhak hidup dalam keamanan dan perdamaian dan dihargai kedaulatan dan integritas teritorialnya," kata Obama Selasa pekan lalu. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya