Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Aksi demonstrasi gerakan Bersih 4.0 telah membuat politik Malaysia bergejolak. Mahasiswa Indonesia, yang sedang berada di Malaysia, memilih menjauh dari pusat unjuk rasa yang telah berlangsung selama dua hari itu.
Seorang mahasiswa Indonesia, Oki Satria mengaku tidak berani melihat aksi demonstrasi yang dilakukan warga Malaysia. Meski aksi berlangsung dengan tertib dan tidak anarkis, mahasiswa asal Aceh ini memilih memantau melalui media online setempat.
Baca Juga :
PM Najib Sebut Keragaman Jadi Kekuatan ASEAN
Seorang mahasiswa Indonesia, Oki Satria mengaku tidak berani melihat aksi demonstrasi yang dilakukan warga Malaysia. Meski aksi berlangsung dengan tertib dan tidak anarkis, mahasiswa asal Aceh ini memilih memantau melalui media online setempat.
“Tidak berani kesana (lokasi demo). Kita pantau dari laman MalaysiaKini,” ujarnya, kepada
VIVA.co.id
, Minggu, 30 Agustus 2015.
Satria, yang saat ini sedang kuliah Magister di Malaysia, mengatakan para mahasiswa asal Indonesia di sana dalam kondisi aman. Hingga saat ini kondisi masih kondusif dan aksi demonstrasi yang dilakukan massa berbaju kuning berlangsung tanpa anarkis.
Sementara itu, di tengah aksi demonstrasi dengan massa yang diperkirakan mencapai 200 ribu orang. Pemerintah Malaysia tetap melakukan gladi menjelang peringatan hari kemerdekaan Bangsa Malaysia, yang jatuh pada Senin, 31 Agustus 2015.
“Massa juga semakin banyak datang ke daratan (lokasi peringatan hari kemerdekaan Malaysia). Informasi yang kami dapat, diprediksi akan ada sekitar 200 orang yang akan datang dan demo disana,” kata Satria.
Selain itu, imbas yang dirasakan mahasiswa Indonesia di sana adalah naiknya harga barang termasuk makanan di negeri Jiran tersebut. “Harga disini pada mahal sejak ada GST (Goods and Service Tax) mulai 1 April 2015. Semua tempat terkena, termasuk restoran,” kata Satria.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Tidak berani kesana (lokasi demo). Kita pantau dari laman MalaysiaKini,” ujarnya, kepada