Raja Saudi Tolak Penyerangan Masjid Al-Aqsa

Bentrok Polisi Israel dengan warga Palestina di Masjidil Aqsa
Sumber :
  • REUTERS/Ammar Awad
VIVA.co.id
Antara Dukungan dan Keberlanjutan Ekonomi Lokal
- Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al Mubarak, mengatakan serangan yang dilakukan oleh tentara Israel di Masjid Al-Aqsa telah membuat kehawatiran besar. Bukan hanya oleh jemaah yang kala itu sedang berada dalam masjid, tetapi juga seluruh masyarakat yang ada di daerah sekitar masjid.

Dewan Keamanan PBB yang Gagal dalam Menjamin Perdamaian Dunia
“Kedatangan tentara Israel dan menyerang Masjid Al-Aqsa membuat takut banyak pihak. Bukan hanya jemaah tetapi semua masyarakat yang ada di sana,” ujar Mustafa yang ditemui siang tadi dalam konferensi pers di kantornya, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 18 September 2015.

Kegagalan Hukum Internasional dalam Menghadapi Kejahatan Perang Israel
Oleh karena itu, ujar Mustafa, Raja Salman tengah menghubungi para pemimpin dunia agar bersama-sama menyerukan penolakan penyerangan tersebut.

Bentrokan terjadi setelah sejumlah tentara Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Personel keamanan Israel menggunakan gas air mata dan granat ketika mereka memasuki wilayah kompleks untuk menangkap warga Palestina yang sebelumnya dikatakan telah menimpuki mereka.

“Raja juga sudah membicarakan masalah ini dengan Presiden Obama untuk membantu mengimbau semua negara agar lakukan intervensi untuk menjaga keamanan,” ujar Mustafa.

PBB dan Pemerintah Amerika Serikat sudah meminta Israel dan Palestina untuk menahan diri.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya