Komentar Kemlu Atas Aliansi Pertahanan dengan Filipina

Militer Filipina saat berpatroli.
Sumber :
  • REUTERS/Romeo Ranoco

VIVA.co.id – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nassir enggan berkomentar banyak, ketika ditanya mengenai kemungkinan untuk membentuk aliansi pertahanan dengan Filipina, untuk menjaga dan menghadang China di wilayah perairan Laut China Selatan.

AS Siap Imbangi Dominasi Tiongkok di Laut China Selatan

Arrmanatha hanya menyampaikan Indonesia, yang sudah pasti akan terus berupaya untuk menjaga kedamaian dan stabilitas kawasan.

"Seperti yang disampaikan sebelumnya. Kita mengutamakan menjaga kedamaian dan stabilitas kawasan. Saya kira itu sudah jelas," kata Arrmanatha, ketika ditemui di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Rabu 13 Juli 2016.

Kapal Perang AS Berlabuh di Laut China Selatan, Bikin Gentar

Di samping itu, pria yang akrab dengan sapaan Tata ini menyampaikan, pemerintah Indonesia terus meminta semua pihak yang mengklaim Laut China Selatan, untuk menjaga dan mengurangi tensi konflik yang menyebabkan instabilitas di kawasan.

"Jadi, langkah yang kita ambil harus sejalan dengan itu. Kurangi tensi (konflik) dan tetap menjaga stabilitas," kata dia.

Meradang, AS Tak Mau Undang Militer China di Latgab Pasifik

Sebelumnya, Trident Defense, lembaga think tank asal Filipina, melaporkan bila ingin menghadang agresivitas China di Scarborough Shoal (Panatag dan Ayungin Shoal), Filipina harus memiliki aliansi pertahanan yang kuat.

Mereka berpendapat Filipina harus mengajak negara tetangga lainnya untuk bergabung ke dalam aliansi, termasuk Indonesia. (asp)

Pemerhati politik Rocky Gerung dalam forum diskusi bertajuk Gerakan Rasional Indonesia di kota Padang, Sumatra Barat, pada Senin, 9 Juli 2018.

Rocky Gerung: Konflik Laut China Selatan, RI Hanya Tahan 14 Jam

Dalam hitungan jam NKRI akan lumpuh, apa analisisnya.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2018