Pemain Pokemon Go Dilarang Cari Monster di Taman Hiroshima

Ilustrasi smartphone.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Pemerintah Kota Hiroshima meminta pembuat game Pokemon Go menjauhkan monster virtual mereka dari tugu kenangan bagi korban bom atom. Para pemain juga diminta tak mencari monster di sana.

Mereka berharap, monster tersebut bisa dienyahkan sebelum 6 Agustus mendatang, saat perayaan peringatan korban bom yang dijatuhkan pada tahun 1945 itu dilakukan.

Game Pokemon Go dan Harry Potter Patut Diwaspadai

Taman Perdamaian Hiroshima, termasuk di dalamnya museum dan pemakaman, didedikasikan pada 140.000 orang yang tewas akibat serangan nuklir. Taman ini memiliki area luas dan tenang, dari Hiroshima yang sibuk.

Menurut laporan NHK, seperti dikutip oleh BBC, Kamis, 28 Juli 2016, ada sekitar 30 Pokestop dan tiga "gyms" di taman tersebut, dimana pemain bisa berperang dengan Pokemon lain.

NHK, mengutip pejabat museum mengatakan, pengunjung akan kesulitan mengakses fasilitas, dan mengganggu ketenangan area yang dianggap suci tersebut.

Pembuat Pokemon Go Rilis Game Harry Potter, Adu Sihir dan Mantra

Permintaan ini mengikuti permintaan operator reaktor nuklir Furushima, sebuah lokasi dimana sempat terjadi kebocoran radioaktif pada 2011. Pengelola reaktor nuklir itu meminta agar Pokemon dijauhkan dari tempat mereka.

Pokemon Go berbeda dengan permainan ponsel pada umumnya. Bermain game ini akan membuat pengguna ponsel berjalan kemana saja untuk berburu, mengikuti petunjuk berburu monster di Pokestop, menangkap mereka dan melatih mereka dalam "gym."

Upaya menemukan monster ini membuat para pemain berburu lokasi. Aksi ini membuat berbagai tempat mengeluarkan permintaan resmi untuk menjauh dari lokasi dengan alasan keamanan dan sensitifitas.

Museum Memorial Holocaust AS belum lama ini juga dengan tegas menyatakan, bermain game di area mereka sangat tidak pantas.

(mus)
 

Nahas, Kaki Pria Ini Diamputasi gara-gara Pokemon Go
Google.

Google Kembangkan Teknologi Pokemon Go Bantu Orang Jaga Jarak

Teknologi ini nantinya bisa digunakan tanpa aplikasi.

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2020