Erdogan Keluarkan Dekrit, Sipil Kuasai Militer Turki

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Sumber :
  • REUTERS/Kayhan Ozer/Presidential Press Office/Handout via Reuters

VIVA.co.id - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, kembali mengeluarkan dekrit pada hari Minggu, 31 Juli 2016. Melalui dekrit itu, Erdogan meluncurkan perubahan besar bagi militer Turki dengan menjadikan angkatan bersenjata kini berada di bawah otoritas sipil.

Dekrit tersebut diterbitkan sebagai bagian dari keadaan darurat negara yang diberlakukan oleh Erdogan selama tiga bulan setelah kudeta militer yang gagal pada 15 Juli lalu. Melalui dekrit itu, Presiden dan Perdana Menteri memiliki kewenangan untuk memberikan perintah langsung kepada tentara, angkatan udara, dan angkatan laut.

Diberitakan oleh Al Arabiya, Senin, 1 Agustus 2016, dekrit itu juga menyatakan tentang pemberhentian 1.389 personel militer, termasuk Kepala Penasihat Keamanan Erdogan yang telah ditangkap beberapa hari setelah kudeta.

Dekrit ini menjadi salah satu bagian dari tindakan keras yang terus dilakukan paska kudeta yang gagal. Pihak berwenang Turki terus mencari personel militer yang diduga terlibat dalam dalam upaya kudeta tersebut.

Erdogan menyebut nama Fethullah Gulen, seorang ulama moderat Turki sebagai dalang di balik kudeta tersebut. Senin dini hari, pihak keamanan Turki menangkap sembilan orang yang diduga menjadi bagian dari kelompok yang sempat menggerebek hotel dimana Erdogan menginap.

Pemerintah Turki memberlakukan aturan, bisa menangkap dan menahan siapa saja meski tanpa bukti. Aturan tersebut diberlakukan hingga tiga bulan ke depan dengan alasan negara berada dalam keadaan darurat.

Terlibat Kudeta, 104 Prajurit Turki Dipenjara seumur hidup

(ren)

Langkah pembersihan yang diumumkan pada hari Minggu (08/07) ini merupakan yang terbaru setelah upaya kudeta militer yang gagal dua tahun silam. - Getty Images

Turki Kembali Pecat Ribuan Tentara dan Polisi

Tindakan itu diambil untuk mengurangi ancaman pada keamanan nasional.

img_title
VIVA.co.id
8 Juli 2018