Thailand Sayangkan Peringatan Kedutaan soal Referendum

Referendum Thailand.
Sumber :
  • REUTERS/Chaiwat Subprasom
VIVA.co.id
Hasil Referendum Disetujui, Thailand Gelar Pemilu Demokratis
- Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban (
National Council for Peace and Order
40 Juta Pemilih Akan Ikut Referendum di Thailand Hari Ini
/NCPO), bentukan Junta Militer Thailand, menyayangkan peringatan yang dikeluarkan beberapa kedutaan besar negara sahabat terkait keamanan negeri itu menjelang referendum.
AS Peringatkan Warganya Agar Berhati-hati di Thailand

Juru Bicara NCPO, Kolonel Piyapong Klinphan, mengatakan, peringatan tersebut salah alamat dan tidak memiliki alasan yang kuat.


"Kami menegaskan bahwa informasi yang diterima menyebabkan kesimpangsiuran. Jika situasi ini tidak berubah maka pihak-pihak yang mengeluarkan peringatan ini tentu akan kehilangan kredibilitasnya," kata dia, dilansir situs
Bangkok Post
, Jumat, 5 Agustus 2016.


Kendati demikian, Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan Thailand, Prawit Wongsuwon, mengimbau agar warga asing menjauh dari lokasi demonstrasi dan lokasi referendum.


Selain itu, NCPO juga melarang mereka masuk, dan bahkan, mengambil swafoto (
selfie
). Menurut Wongsuwon, masyarakat Thailand sangat bijak menangani permasalahan internal dan tidak akan mengganggu warga negara-negara sahabat.


"Thailand adalah negara yang cinta damai. Orang-orang yang tinggal di sini merasa nyaman dan aman. Sayangnya, beberapa kedutaan besar tidak menyadari hal itu. Bahkan, dapat saya katakan kalau Thailand lebih aman dari negara Barat," ungkapnya.


Sejumlah negara yang mengeluarkan peringatan atau "safety advisories" antara lain Kedutaan Besar Kanada, Denmark, Finlandia, Jepang, Myanmar, Inggris dan Amerika Serikat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya