Miliarder AS Siap Lawan Trump soal Kebijakan Iklim

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Sumber :
  • REUTERS/Carlo Allegri

VIVA.co.id – Miliarder dan aktivis lingkungan, Tom Steyer, mengatakan kalau dirinya akan melakukan segala cara untuk melawan agenda pro-pengeboran dan anti-regulasi dari Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, meski harus mengeluarkan biaya besar.

Mengerikan, Lapisan Es Saat Ini Mencair Lebih Cepat dari yang Diduga

Menurut kantor berita Reuters, Rabu 16 November 2016, Tom sebelumnya telah menghabiskan lebih dari US$140 juta (sekitar Rp1,86 triliun) untuk memerangi perubahan iklim.
 
Saat ini mantan manajer keuangan asal California ini sedang menyusun strategi yang akan melibatkan pemilih dan warga negara untuk melawan saat Trump mengambilalih Gedung Putih pada 21 Januari 2017.

Meski begitu, dirinya mengklaim tidak berencana untuk melawan Trump melalui pengadilan.

RI Wajib Genjot Upaya Mitigasi Perubahan Iklim, Bambang Brodjonegoro Beberkan Alasannya

"Kami akan fokus bagaimana menyajikan tuntutan dari sudut pandang berbeda dan mencoba untuk mendapatkan hasil yang kemudian dikomunikasikan kepada warga," kata Steyer.

Janji Steyer untuk melawan Trump menunjukkan perlawanan intensif warga di AS tentang perubahan iklim global, di mana isu ini telah banyak "dikumandangkan" sebagai ancaman utama dunia.

Kaleidoskop 2023: Harga Bahan Pokok Melejit Bikin Daya Beli Rakyat Terjepit

"Kami selalu bersedia melakukan apa pun yang diperlukan," kata Steyer, yang merupakan pendukung mantan kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton.

Menurutnya, setiap langkah yang dilakukan taipan New York tersebut akan membahayakan keamanan AS.

"Kami pikir Trump tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai perubahan iklim," ungkapnya.

Dalam kampanyenya, Trump berjanji untuk mengurangi pencemaran lingkungan secara drastis dan memudahkan perizinan untuk membangun infrastruktur.

Ia juga akan merubah kehidupan perekonomian di AS ke industri minyak dan gas dengan harga rendah, tanpa mencemari udara dan kualitas air.

Trump juga menyebut isu perubahan iklim adalah tipuan semata dan berjanji untuk membatalkan Paris Climate Accord yang dilakukan oleh hampir 200 negara untuk memperlambat pemanasan global.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya