Bantuan Konkret Indonesia untuk Rohingya

Imigran Rohingya asal Myanmar bersiap untuk direlokasi di tempat hunian sementara Desa Bayeun, Aceh Timur, Aceh, Jumat (11/11/2016).
Sumber :
  • ANTARA/Irwansyah Putra

VIVA.co.id – Kabar pembantaian etnis muslim Rohingya di Myanmar sempat memicu reaksi publik Indonesia. Pemerintah Indonesia tidak langsung percaya, sebelum ada konfirmasi resmi.

Top Trending: Derry Sulaiman Siap Tampung Imigran Rohingya, Ramalan 2024 Bakal Terjadi Perang

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan konfirmasi ke kedutaan Myanmar untuk Indonesia. Termasuk meminta Dubes Indonesia di negara yang dahulu bernama Burma itu, untuk mengecek di lapangan.

"Pagi ini Dirjen Asia Pasifik Afrika melakukan pertemuan dengan Duta Besar Myanmar yang ada di Jakarta," kata Retno, di Istana Negara, Jakarta, Senin 21 November 2016.

Lagi, 50 Imigran Rohingya Mendarat di Aceh

Retno mengaku, keterlibatan Indonesia dalam diplomasi Rohingya ini sudah sangat jauh. Bahkan, lanjut Retno, sudah dimulai sejak pemerintahan sebelumnya.

Ia menjelaskan, pemerintah Indonesia sudah berperan dan memberi bantuan teknis kepada Myanmar menyangkut berbagai isu seperti keamanan hingga kesejahteraan di Rohingnya.

Bobon Santoso Ogah Masak untuk Rohingya: Mending Masak Buat Saudara di Papua

Bahkan kata Retno, sudah lebih dari 10 kali pihaknya bekerjasama dengan pemerintah Myanmar untuk melakukan penguatan atau capacity bulding menyangkut good governance, demokrasi hingga masalah hak asasi manusia.

"Sebenarnya kita hanya share informasi bahwa kita pernah menghadapi situasi yang juga moralize sama dengan Myanmar tapi kita bisa mentransformasikan menjadi sebuah negara yang demokratis," ucap Retno.

Secara riil, kata mantan Dubes Belanda itu, juga sudah turun langsung bersama masyarakat dan pemerintah setempat. Salah satunya dengan membangun gedung sekolah.

"Salah satu yang kita kerja samakan dengan pemerintah dan masyarakat setempat adalah membangun empat sekolah Indonesia dan ini sudah diresmikan waktu itu oleh pak Wakil Menlu," ujar Retno. 

Fasilitas pendidikan dirasa sangat perlu untuk masyarakat di sana. Begitu juga peralatannya, termasuk peralatan kesehatan, juga disediakan dari Indonesia yang bekerjasama dengan pihak kedutaan.

"Karena sekali lagi pada saat kita bicara kebutuhan dasar sebuah komunitas maka pendidikan dan kesehatan menjadi salah satu kuncinya," kata Retno.

Itu sudah dilakukan. Bahkan bekerjasama dengan pihak LSM yang ada di Indonesia. Tujuannya, kata Retno, untuk membangun Rohingya secara inklusif.

"Kunci inklusif ini penting sekali," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya