Indonesia Ingin Perkokoh Kerja Sama dengan Uni Eropa

Menteri Luar Negeri, Retno L.P Marsudi, saat menyampaikan pernyataan pers.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/HO/Suwandy

VIVA.co.id – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menegaskan, kerja sama Indonesia dengan Uni Eropa, memiliki peran yang sangat strategis. Tidak saja bagi pembangunan masyarakat kedua kawasan, namun juga dalam menghadapi berbagai tantangan global.

Uni Eropa Diminta Menanggung Biaya Pengungsi Ukraina

"Kerja sama adalah hal yang sangat penting, karena tidak ada satu pun negara yang dapat hidup sendiri. Di tengah situasi global yang tidak menentu, berbagai kemajuan dalam hubungan Indonesia-UE, merupakan pondasi kuat bagi peningkatan kesejahteraan lebih dari 750 juga rakyat Indonesia-UE," kata Retno, saat Pertemuan Komite Bersama Indonesia - Uni Eropa di Brussel, melalui keterangannya, Selasa 29 November 2016.

Ia mencatat, pada tahun ini saja berbagai langkah maju telah tercapai dalam hubugan Indonesia-UE, seperti pencabutan tiga maskapai penerbangan Indonesia (Batik Air, Citilink, Lion Air) dari daftar larangan terbang UE, dimulainya perudingan Indonesia-UE comprehensive economic partnership agreement (IEU CEPA), dan peluncuran FLEGT License (Forest Law Enforcement, Governance and Trade) sebagai jalur hijau bagi ekspor produk kayu Indonesia ke UE.

Ukraina Minta Masuk Uni Eropa, Slovenia Dukung Diproses Cepat

Selain isu-isu bilateral, pertemuan juga membahas berbagai isu kawasan dan global seperti, situasi di Timur Tengah, migrasi, terorisme dan radikalisme, situasi di Rakhine State, ASEAN, dan situasi Eropa. Kedua Menteri sepakat bahwa berbagai tantangan regional dan global yang dihadapi membutuhkan kerja sama yang lebih erat dan penanganan yang inovatif.

“Kami harapkan, pertemuan komite bersama akan dapat mengindentifikasi ruang kerja sama baru Indonesia - Uni Eropa, baik secara bilateral, regional dan multilateral," tegas dia.

5 Hari Rusia Menggempur, Ukraina Melawan dengan Sengit Tangguh

Perjanjian Kemitraan Komprehensif  (PCA) Indonesia-UE, merupakan payung kerja sama selama ini dan dasar dari pelaksanaan Komite Bersama sebagai forum evaluasi dan pengembangan kerja sama RI-UE.

Dalam hal ini, Uni Eropa, merupakan investor terbesar ke-4 Indonesia pada 2015, dengan nilai US$2,26 miliar dengan 1.437 proyek. UE juga, merupakan mitra dagang terbesar ke-4 Indonesia, dengan nilai perdagangan mencapai US$26,14 miliar. (asp)

Ladang minyak Exxon di di Pulau Sakhalin, Rusia.

UE Setop Pasokan, Rusia: Harga Minyak Bakal di Atas US$300 Per Barel

Uni Eropa akan membutuhkan lebih dari satu tahun untuk mengganti volume minyak yang diterimanya dari Rusia.

img_title
VIVA.co.id
8 Maret 2022