Kofi Annan Bakal Jadi Pembicara di Bali Democracy Forum 2016

Press briefing Bali Democracy Forum 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dinia Adrianjara

VIVA.co.id – Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Kofi Annan, direncanakan menjadi salah satu pembicara dalam gelaran tahunan Bali Democracy Forum IX tanggal 8-9 Desember 2016 mendatang. Setidaknya, perwakilan dari 60 negara akan hadir dalam kegiatan ini.

Buka Bali Democracy Forum ke-14, Ini Pidato Menlu Retno Marsudi

Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Esti Andayani mengatakan, gelaran BDF tahun ini sangat sesuai dengan kondisi dan isu yang tengah ramai diperbincangkan masyarakat Indonesia, yaitu mengenai isu agama.

Dalam hal tersebut, BDF tahun ini akan mengangkat tema ‘Religion, Democracy and Pluralism’.

Sekjen PBB Isolasi Mandiri Usai Kontak dengan Positif COVID-19

"Tema ini sangat sesuai dengan keadaan yang belakangan terjadi di Indonesia, meski sebenarnya tema ini sudah ditetapkan sejak Maret lalu. Saya rasa, ini akan menjadi diskusi yang hangat dalam pertemuan BDF tahun ini," kata Esti dalam press briefing di Jakarta Pusat, Selasa 29 November 2016.

Selain mengadakan berbagai panel diskusi terkait tema yang telah ditetapkan, para peserta BDF dari 60 negara akan melakukan site visit ke Pondok Pesantren Bali Bina Insani di Tabanan, sebagai wujud pluralisme umat beragama di Bali.

Indonesia Tak Undang Myanmar dalam Bali Democracy Forum

"Ini sesuatu yang unik, karena Bali sebagai provinsi mayoritas Hindu, bisa berdiri sebuah Pondok Pesantren. Meskipun beragama Islam, namun anggota Ponpes masih menjalankan kebudayaan Bali, misalnya menari, dengan menggunakan jilbab. Ini, artinya mereka tetap menghargai budaya dan ini yang ingin kita tunjukkan kepada peserta BDF," ujar Esti.

Kegiatan yang digelar di kawasan Nusa Dua, Bali ini akan dihadiri oleh 11 Menteri, di antaranya Afghanistan, Nepal, Oman, Palestina, Filipina, Singapura, Tonga, Papua Nugini, Suriname, Swedia dan Timor Leste.

Sementara itu, tujuh negara yang akan dihadiri oleh perwakilan Wakil Menteri antara lain Bangladesh, Brunei Darussalam, Laos, Mongolia, Thailand, Turkmenistan dan Zimbabwe.

"Sementara itu, sisanya dihadiri oleh Head of Delegation, Organisasi Internasional dan negara-negara Observer. Kami masih menunggu konfirmasi dari negara lainnya yang kami yakin sangat concern terhadap kegiatan ini," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya