Austria Mau Bongkar Tempat Lahir Adolf Hitler

Adolf Hitler
Sumber :

VIVA.co.id – Parlemen Austria sepakat mengambil alih sekaligus membongkar rumah kelahiran dedengkot Nazi, Adolf Hitler. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menghentikan berkembangnya kawasan kumuh di Kota Braunau am Inn yang menjadi pusat aliran neo-Nazi.

Omicron Seperti Lambang Nazi, Cek Faktanya

Warga lokal yang memilik hak atas tempat itu, Gerlinde Pommer, sempat menyewakannya kepada pemerintah Austria dan mereka akan menerima kompensasi di bawah undang-undang.

Menurut laporan Reuters, Jumat 16 Desember 2016, pada Oktober lalu Menteri Dalam Negeri Austria, Wolfgang Sobotka, mengumumkan bangunan itu akan dirombak total dan dialihfungsikan untuk badan amal.  

Kisah 9 Perempuan yang Selamat dari Tahanan Nazi

Sobotka mengatakan, keputusan itu diambil berdasarkan rekomendasi dari komite pakar. Namun, sebanyak tiga belas anggota panel langsung membantah pernyataan Sobotka.

Mereka menyangkal komite pakar tidak mendukung penghancuran rumah tempat kelahiran diktator pada 20 April 1889 itu. "Pembongkaran akan memusnahkan sejarah Nazi Austria," ungkap para ahli dalam sebuah pernyataan bersama.

Pemburu Nazi Efraim Zuroff Tak Menyerah Mengejar Penjahat Holocaust

Menurut laman Dw, bangunan yang disewa pemerintah Austria sejak 1972 itu mulai kosong pada 2011. Saat itu pemerintah Austria mulai terlibat sengketa dengan keluarga Pommer.

Pommer memiliki areal seluas 800 meter persegi dan bangunan yang umurnya hampir seabad.  Sejak awal tahun 1970-an, pemerintah Austria menyewakan bangunan itu seharga US$5.000 per bulan dan digunakan untuk pusat layanan penyandang disabilitas.

Namun, kesepakatan itu tiba-tiba berakhir lima tahun lalu, ketika Pommer menolak memberi ijin kepada para pekerja bangunan yang akan melakukan renovasi di sana. Pemilik rumah itu dikenal sukar dimengerti dan bahkan menolak tawaran pembelian.

Kondisi itu membuat pihak Kementerian Dalam Negeri gusar dan memicu perdebatan 17 ribu warga Braunau. Banyak dari mereka yang ingin bangunan itu menjadi pusat pengungsian. Namun, ada pula yang menghendaki tempat itu dijadikan museum yang didedikasikan untuk pembebasan Austria dari kekuasaan Nazi.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya