Sekjen Baru PBB Janjikan Diplomasi Lebih Tegas

Sekjen PBB yang baru, Antonio Guterres, menggantikan Ban Ki-moon.
Sumber :
  • Reuters/Lucas Jackson

VIVA.co.id – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres akan menyampaikan pidato pertamanya ke Dewan Keamanan sejak memimpin. Ia membuat keputusan baru mengenai diplomasi yang lebih tegas yang didukung oleh kekuatan dunia.

Sekjen PBB Isolasi Mandiri Usai Kontak dengan Positif COVID-19

Dilansir melalui Channel News Asia, Selasa, 10 Januari 2017, Guterres menggantikan posisi Ban Ki-moon per 1 Januari dan berjanji untuk mengubah badan PBB dan meningkatkan upaya untuk mengatasi krisis global, mulai dari pembantaian di Suriah hingga pertumpahan darah di Sudan Selatan.

Mantan perdana menteri Portugal dan kepala Dewan Pengungsi PBB itu menghadapi Dewan Keamanan yang terpecah dan dinilai belum mampu mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri perang di Suriah, meski kini kasus Suriah telah memasuki tahun keenam.

Taliban Ternyata Tak Berubah, Akhirnya Kena Semprot Sekjen PBB

"Kelemahan terbesar dari masyarakat internasional saat ini adalah kegagalan untuk mencegah konflik dan menjaga keamanan global, di mana perang sudah menyebar luas. Kita perlu mediasi, arbitrase, dan diplomasi kreatif didukung oleh semua negara berpengaruh," ujarnya.

Sekjen baru PBB ini tampil formal untuk pertama kali di hadapan dewan untuk menghadiri acara perdebatan tentang pencegahan konflik. Debat tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstrom, yang negaranya memegang jabatan kepresidenan dewan pada bulan ini.

PBB: Utang Tak Terkendali 'Khianati' Pemulihan Global dari COVID-19

Setidaknya sembilan dari 15 anggota dewan direncanakan hadir sebagai perwakilan di tingkat kementerian untuk mendengar rencana Guterres sebagai pemimpin diplomat dunia. Di antara perubahan yang diharapkan dunia yaitu pendekatan lebih yang dilakukan oleh sekjen baru.

Suasana sidang Dewan Keamanan PBB di New York, AS.

Satu Tahun Sejak Kudeta Myanmar, DK PBB Dukung 'Kehendak Rakyat'

Dewan Keamanan (DK) PBB mengatakan bahwa pihaknya sangat prihatin dengan keadaan darurat yang terus diberlakukan oleh militer di Myanmar.

img_title
VIVA.co.id
3 Februari 2022