Jawaban Jokowi soal Kebijakan Imigrasi Trump

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Dokumentasi Biro Pers Istana

VIVA.co.id – Kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald John Trump, yang melarang masuk imigran dari tujuh negara mayoritas Muslim dinilai Presiden Joko Widodo tidak berdampak ke Indonesia.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

Ia pun meminta rakyat Indonesia untuk tetap tenang menyikapi kebijakan baru pemerintah AS tersebut. "Kita tidak terkena dampak dari kebijakan itu, mengapa harus resah?" ujar Presiden Jokowi, di Sentra Kerajinan Tembaga Tumang, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin, 30 Januari 2017.

Ia mengatakan, konstitusi mengajarkan kesetaraan. Maka, lanjut Jokowi, kesetaraan itulah yang harus terus diperjuangkan. "Prinsip konstitusi saya kira jelas bahwa yang namanya keadilan dan kesetaraan, harus terus diperjuangkan," ungkap mantan wali kota Solo itu.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

Melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, seluruh perwakilan RI di Amerika Serikat meminta warga Indonesia di sana untuk tetap menghormati hukum setempat dan ikut menjaga ketertiban umum di lingkungan masing-masing.

Selain itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi telah menginstruksikan seluruh perwakilan di Washington DC, Chicago, Houston, Los Angeles, New York, dan San Francisco untuk mengaktifkan layanan hotline 24 jam.

Cerita Warga Hadiri Open House Jokowi: Motoran ke Istana dari Jam 1 Pagi, dan Boyong Sekeluarga

"Pemerintah Indonesia melalui perwakilan RI di seluruh Amerika Serikat terus mengamati perkembangan yang terjadi dan akan mengantisipasi dampak yang mungkin timbul bagi WNI," kata Retno, melalui siaran persnya. (art)

Tony Wenas, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Pemerintah Republik Indonesia ingin meningkatkan kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia dari 51 persen menjadi 61 persen.

img_title
VIVA.co.id
13 April 2024