- www.kommersant.ru
VIVA.co.id – Hari ini 33 tahun silam, Konstantin Ustinovich Chernenko terpilih sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet, menggantikan Yuri Andropov yang wafat.
Ia adalah tokoh terakhir dari komunis garis keras, sebelum Mikhail Gorbachev mengambilalih jabatan tersebut pada 1985.
Mengutip dari situs History, Chernenko dikenal sebagai ahli propaganda dan tokoh garis keras terakhir Soviet, namun posisinya di pemerintahan dianggap 'belum kuat'.
Pertemuannya dengan Leonid Brezhnev pada 1950, membalikkan nasib Chernenko. Dikatakan demikian, karena ia menjadi 'anak didik' Brezhnev sampai dipercaya menjadi tangan kanan Brezhnev.
Hingga puncaknya pada 1964, Brezhnev menjabat sekretaris jenderal menggantikan Nikita Khrushchev, sampai kematiannya pada 1982. Ketika Yuri Andropov mengganti Brezhnev, peta politik Soviet mengalami perubahan.
Andropov yang reformis ingin adanya perubahan dalam Pemerintahan Soviet. Namun, hal itu terus ditentang, baik di pemerintahan maupun partai. Ketika Andropov sakit dan akhirnya meninggal, Chernenko yang mendapat dukungan kuat partai, lalu mengambilalih jabatan sekretaris jenderal.
Ia pun mengembalikan kebijakan luar negeri Soviet, menjadi kebijakan garis keras seperti yang diterapkan mentornya, Brezhnev.
Kebijakan Chernenko yang dikenal adalah ketika Soviet membalas tindakan Amerika Serikat, yang memboikot Olimpiade 1980 Moskow, lantaran Negeri Tirai Besi itu menginvasi Afghanistan pada 1979, dengan membalas hal serupa menolak menghadiri Olimpiade 1984 di Los Angeles.
Namun, sayang usia Chernenko menjadi sekretaris jenderal hanya satu tahun. Pada 10 Maret 1985, ia wafat karena sakit dan digantikan oleh Gorbachev, seorang komunis reformis yang juga penerus Andropov, sampai akhirnya Uni Soviet bubar pada 25 Desember 1991. (asp)
