Pengungsi Rohingya Akan Direlokasi ke Pulau Tak Berpenghuni

Kehidupan sehari-hari pengungsi Rohingya di Camp Cox Bazar, Bangladesh.
Sumber :
  • REUTERS / Mohammad Ponir Hossain

VIVA.co.id – Pihak berwenang Bangladesh mulai melakukan sensus terhadap pengungsi Rohingya. Upaya itu sebagai bagian dari langkah untuk merelokasi para pengungsi tersebut ke sebuah pulau tak berpenghuni.

Top Trending: Derry Sulaiman Siap Tampung Imigran Rohingya, Ramalan 2024 Bakal Terjadi Perang

Para petugas statistik dari pemerintah mulai menyebar ke kamp-kamp pengungsi di Cox Bazar. Mereka mulai menghitung jumlah pengungsi yang telah melarikan diri dari penganiayaan di negara bagian Rakhine tersebut.

"Kami akan membuat daftar keluarga warga negara Myanmar yang tinggal di kamp-kamp dan di luar wilayah, kemudian juga akan menghitung per kepala," kata Wahidur Rahman, pejabat Biro Statistik Bangladesh, mengutip Channel News Asia, Rabu 1 Maret 2017.

Lagi, 50 Imigran Rohingya Mendarat di Aceh

Ia mengatakan, salah satu alasan utama sensus ini adalah untuk merelokasi penduduk Rohingya ke Pulau Thengar Char, di Teluk Benggala.

Meski usulan pemerintah ini mendapat dukungan dari masyarakat internasional, beberapa kelompok hak asasi manusia mengecam rencana tersebut. Ide ini mendapat protes ketika pertama diusulkan pada 2015.

Bobon Santoso Ogah Masak untuk Rohingya: Mending Masak Buat Saudara di Papua

Pejabat pemerintah mengatakan, ide ini merupakan tindakan sementara dan mengklaim bahwa pengungsi akan diberikan akses yang lebih baik untuk bantuan kemanusiaan.

Pihak berwenang juga telah memerintahkan pembangunan dermaga, helipad, dan fasilitas pengunjung di lahan seluas 2.430 hektare di Pulau Theng Char, dekat muara Sungai Meghna.

Seperti diketahui, sebagian besar pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari wilayah Myanmar hidup dalam kondisi memprihatinkan di kamp-kamp pengungsi di Cox Bazar.

Seorang utusan khusus PBB yang mengunjungi kamp pengungsi di Bangladesh pekan lalu pun mengecam keras tentara Myanmar, saat ia mendengar cerita mengerikan terkait pembunuhan, pembakaran, dan pemerkosaan atas minoritas Muslim tersebut. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya