Ayesha Jadi Pemandu Wisata Perempuan Pertama di Saudi

Kaum perempuan di Arab Saudi.
Sumber :
  • Reuters/Fahad Shadeed/Files

VIVA.co.id – Seorang wanita Saudi, mencatat sejarah dengan menjadi pemandu wisata wanita pertama di negaranya. Ia berhak menjadi pemandu wisata setelah disertifikasi oleh Pusat Studi dan Penelitian Islam (Islamic Studies and Research Center).

Sosok Kriangkrai, PRT Sebabkan Sejarah Berdarah Thailand-Arab Saudi

Diberitakan oleh Al Arabiya, Selasa 21 Maret 2017, perempuan bernama Ayesha Khaja mengatakan dia bekerja keras untuk mendapatkan sertifikat dari ISRC. Dia ingin menjadi wanita pertama yang ahli di bidang situs sejarah Islam, yang memungkinkan dia untuk mendaftar sebagai pemandu wisata di Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Arab Saudi (Saudi Commission for Tourism and Heritage).

"Saya menuntut komisi (SCTH) untuk memungkinkan lebih banyak perempuan sebagai pemandu wisata. Jumlah wisatawan meningkat dan musim berwisata terjadi sepanjang tahun, tidak hanya selama beberapa minggu dalam setahun," kata Khaja.

Arab Saudi-Thailand Berselisih 30 Tahun karena PRT Pangeran

Dia menambahkan komisi harus mengatur perjalanan pariwisata berkelanjutan dan teratur untuk menunjukkan pada wisatawan landmark bersejarah dan Islam di berbagai daerah. "Madinah memiliki sejarah Islam yang kaya dan merupakan salah satu kota yang paling dikunjungi di Inggris. Ada banyak wanita yang ingin diakreditasi oleh komisi untuk menjadi pemandu wisata. Komisi akan mendapatkan keuntungan besar dengan menawarkan kesempatan pelatihan kepada perempuan," ujarnya.

Khaja menambahkan dia bekerja di industri pendidikan selama 14 tahun sebelum dia berhenti dan menjadi pemandu wisata fulltime. "Saya memiliki gelar Sarjana Sastra Inggris, tapi ketertarikan bekerja saya ada pada warisan budaya," ucapnya.

Arab Saudi-Thailand Pulihkan Diplomatik Setelah 30 Tahun Tak Akur

"Keterampilan bahasa saya membantu saya berinteraksi dengan para wisatawan dan menunjukkan kepada mereka (sejarah) di sekitar. Akhir-akhir ini, saya tengah mengatur perjalanan ke Masjid Suci. Termasuk perjalanan mengunjungi beberapa situs Islam bersejarah di kawasan itu," papar Khaja.

Selama ini perempuan Saudi hanya bekerja di bidang yang terbatas seperti guru dan tenaga kesehatan karena ketatnya pemisahan jender. (Reuters: Hamad I Mohammed)

Lowongan Masinis Perempuan di Saudi Dibanjiri 28 Ribu Pelamar

Sebuah lowongan kerja sebagai masinis perempuan di Arab Saudi dibanjiri oleh 28 ribu pelamar, padahal hanya 30 posisi yang tersedia. Antusiasme perempuan bekerja.

img_title
VIVA.co.id
17 Februari 2022