- Viva.co.id/Dinia Adrianjara
VIVA.co.id – Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Yurievich Galuzin, menyampaikan Indonesia dan Rusia sepakat untuk menjaga keamanan informasi internasional atau Internasional Information Security (IIS). Hal ini ia utarakan saat melakukan press briefing, Rabu, 29 Maret 2017, di kediamannya Jalan Karet Pedurenan nomor 1, Jakarta Selatan.
"Kami memahami situasi dunia saat ini. Dalam kata lain, kami merinci bagaimana menjaga dan mengamankan IIS dalam format luas, khususnya aspek politik dan militer. Termasuk melawan penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk tujuan kriminal dan teroris," ujar Dubes Galuzin.
"Kami juga membahas capacity building, bertukar informasi tentang kebijakan nasional, pendekatan dan praktik untuk IIS. Termasuk di antaranya tata kelola internet, kerangka hukum, dan menciptakan tim tanggap darurat untuk mengatasi insiden komputer," kata Galuzin melanjutkan.
Menurutnya, Rusia dan Indonesia menyadari kebutuhan untuk mempertimbangkan isu-isu yang berkaitan dengan IIS. Kedua negara menguraikan cara-cara dan sarana untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang IIS. Kedua negara juga sepakat untuk mengadakan dialog reguler lanjutan tentang masalah ini.
"Kami punya pandangan sepadan bahwa pencegahan konflik dalam penggunaan TIK adalah sebuah prioritas, ketika dikaitkan dengan ISS. Kami mendukung pengembangan standar, aturan dan prinsip di bawah naungan PBB," ucap mantan Kepala Departemen Ketiga Asia di Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia ini.
Dengan kata lain, Indonesia dan Rusia mendukung operasi lanjutan dari UN Group of Governmental Experts for lIS untuk mengembangkan standar, aturan dan prinsip-prinsip IIS.
Sesuai dengan Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Dewan Keamanan Federasi Rusia dengan Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia di Moskow pada tanggal 22 Juni 2015, kedua negara telah menggelar konsultasi lanjutan antar departemen.
Pertemuan bilateral ini berlangsung pada tanggal 22 Maret 2017 di hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama pemberantasan teror dan kejahatan siber kedua negara. Sebelum dengan Rusia, Indonesia sudah membangun kerja sama serupa dengan beberapa negara, di antaranya Australia, India dan Singapura.
