Perempuan Ini Ingin Bangun Museum Vagina

Cincin vagina/Ilustrasi.
Sumber :
  • http://concept191.blogspot.com

VIVA.co.id – Ketertarikan untuk meneliti vagina, membuat perempuan ini merasa literaturnya sangat kurang. Ia membayangkan, ada sebuah tempat yang membuat setiap orang bisa mencari tahu lebih banyak soal vagina.

Kenapa Vagina Wanita Bau Seperti Ikan Amis Busuk?

Florence Schechter adalah seorang ilmuwan asal Inggris, yang menggunakan YouTube sebagai media untuk mengeksplorasi keilmuannya. Suatu hari, ia meneliti tentang vagina hewan. Saat itu, ia mengakui, betapa vagina adalah hal yang rumit dan menarik dieksplorasi secara sains.

Sayangnya, ia tak bisa mendapatkan informasi yang maksimal soal vagina. Menurutnya, literatur tentang vagina sangat sedikit, sehingga dia tak bisa mendapatkan banyak informasi yang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan risetnya.

Pakai Bikini Bentuk Alat Kelamin Dijahit, Julia Fox Dikecam

Berangkat dari pemikiran itu, Schechter berpikir alangkah menariknya, jika ada sebuah tempat semacam laboratorium yang khusus meneliti tentang vagina. Dan, ia berpikir lebih jauh lagi, akan lebih bagus lagi, jika hasil penelitian dan penemuan itu bisa dipublikasikan melalui sebuah museum. "Jika ada museum, siapa saja bisa mengunjungi, mempelajari, dan mencari tahu tentang vagina," ujarnya, seperti dikutip dari Metro, Kamis 13 April 2017.

Schechter, bahkan sudah memvisualisasikan, seperti apa museum yang ia impikan itu. "Ada tiga galeri di dalamnya. Sains, budaya, dan sejarah. Di bagian sain, museum akan mengeksplorasi bagian-bagian vagina, yaitu vulva, klitoris, uterus, dan lain lain. Lalu, apa yang terjadi di vagina, mulai dari orgasme, menstruasi, menopause, juga gangguan dan penyakit," tuturnya panjang lebar.

Peradangan Vagina Hingga Seks Menyakitkan, Penelitian Temukan Solusi Atasi Masalah Kewanitaan

Untuk bagian kultur, ia akan menampilkan bagaimana vagina dalam pandangan budaya suatu daerah. Ia akan melengkapinya dengan seni, musik, dan literatur, juga memperkuatnya dengan isu kekerasan seksual. Sementara itu, di area sejarah, pengunjung bisa menikmati perjalanan mengenai cara pandang tentang vagina, sejarah feminisme, bagaimana feminisme hari ini.

"Saya berharap, museum ini bisa berlokasi di London, di mana di sekitar museum juga ada tempat untuk pameran dan eksibision yang gratis, juga acara berbayar seperti komedi, permainan, workshop, atau kelas kegiatan, dan kumpul komunitas," celotehnya. "Saya juga membayangkan ada kantin yang menjual kue-kue dan merchandise bertema vagina," ujarnya menambahkan.

Menurut Schechter, keberadaan museum itu akan bisa memecahkan hal yang selama ini dianggap tabu dan malu. Setiap orang bisa menganggap vagina adalah sebuah ilmu pengetahuan  yang layak dipelajari, sehingga vagina tak lagi dianggap atau digunakan sebagai sebuah umpatan kotor.

"Bagaimana orang bisa nyaman berbincang tentang vagina, ketika kita menggunakan kalimat tersebut sabagai cara memaki orang lain," komentar Schechter.

Untuk mencari dukungan dari rencana besarnya itu, ia mulai membuat kampanye. Dia menggunakan youTube sebagai salah satu media mempromosikan mimpinya itu. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya