19-04-1951: Jenderal Bintang Lima Cibir Presiden AS

Jenderal Doughlas MacArthur (kanan).
Sumber :
  • www.history.com

VIVA.co.id – Hari ini 66 tahun silam Jenderal Douglas MacArthur mengucapkan kata-kata terkenal yang hingga kini masih terngiang di telinga, "Old soldiers never die, they just fade away". Ya, prajurit tua tidak pernah mati, mereka hanya memudar.

Kisah Bidan Bantu Lahiran di Kapal, Tak Ada Gunting Ari-ari Digigit

Pernyataan ini diucapkan dengan lantang di depan Kongres Amerika Serikat yang bertujuan menyindir sekaligus mengkritik kebijakan luar negeri AS di bawah Presiden Harry S. Truman.

Komentar itu tepat delapan hari setelah pemecatan dirinya dari struktur kemiliteran sebagai tentara pembangkang (desersi). Di mata jenderal bintang lima itu kebijakan Truman dibilang “pengecut” soal keterlibatan AS di Perang Korea.

65 Tahun Terpisah, Keluarga Korban Perang Korea Bakal Reuni

Mengutip situs History, dalam sebuah pidato di Washington DC, Truman meyakini bahwa dengan tidak terlibat secara langsung dalam Perang Korea, maka nyawa prajurit AS yang berharga akan selamat.

Ia pun optimistis jika “perang terbatas” Paman Sam pada konflik Korea akan mencegah timbulnya Perang Dunia III. Cekcok dua negarawan AS ini bermula dari pasukan komunis Korea Utara dukungan Uni Soviet dan RRC menyerang Korea Selatan dukungan AS dan sekutu pada Juni 1950.

Trump Terima Kasih ke Kim Jong-un soal Sisa Jasad Tentara

MacArthur mendapat tugas memimpin koalisi internasional di bawah payung Pasukan Perdamaian PBB. Pasukan jenderal besar itu berhasil memukul mundur Korea Utara hingga ke perbatasan China.

Atas keberhasilannya itu, MacArthur lalu bertemu dengan Truman di Washington DC. Dalam pertemuan, MacArthur sangat khawatir bahwa China sedang merancang strategi untuk membalas serangan melalui sekutunya, Korea Utara.

Ia juga melihat invasi ini sebagai tindakan bermusuhan dan campur tangan China dalam konflik bersaudara. Benar saja. Pada November hingga Desember 1950, kekuatan besar pasukan China menyeberang ke Korea Utara dan mendesak mundur pasukan AS kembali ke Korea Selatan.

Melihat situasi ini, MacArthur meminta izin Truman untuk menyerang China dari dua sisi. Pertama, membom China dengan pesawat serta memakai pasukan China Nasionalis dari Taiwan, yang notabene sekutu AS, untuk mempersempit gerak China.

Namun, Truman secara tegas menolak permintaan MacArthur. “Perang Dingin” keduanya pun dimulai hingga dirinya resmi dipecat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya