Ulama Pendiam dan Karismatik Jadi Otak ISIS di Marawi

Kondisi kota Marawi, Kepulauan Mindanao, Filipina, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Reuters/Erick de Castro

VIVA.co.id – Salah seorang ulama yang disebut-sebut menjadi otak di Marawi ternyata berasal dari Malaysia. Ia dikenal pendiam dan kharismatik.

Kisah Ngeri Pastor yang Disekap Isis dan Dipaksa Bikin Bom

Ulama itu bernama Dr Mahmud Ahmad. Tak banyak yang mengenalnya. Tetapi dia adalah salah satu pejabat keamanan regional yang paling berbahaya, dan menjadi otak di balik faksi Maute dan ISIS dari kelompok Abu Sayyaf yang berperang di Marawi.

Diberitakan oleh Channel News Asia, Rabu, 14 Juni 2017, berdasarkan informasi dari seorang sumber intelijen senior, Dr Mahmud adalah seorang dosen di Departemen Studi Islam di Universitas Malaysia, yang berada di Kuala Lumpur. 

Tiga Kapal Terbalik di Laut Filipina, 11 Orang Tewas

Pada 1990-an, dia pergi untuk belajar di Universitas Islam Internasional Islamabad di Pakistan, di mana dia bergabung dengan Al Qaeda. Selama jeda semester, dia menyeberang ke Afghanistan untuk mengikuti pelatihan militer.

"Ketika kembali ke rumah, dia sudah menerima radikalisasi tapi tidak ada yang tahu tentang itu. Dia menjadi dosen dan diam-diam menjalani hidupnya selama bertahun-tahun," kata sumber tersebut, dikutip Channel News Asia.

Orang Barat Dituding Sebabkan Peningkatan Video Seks Anak di Filipina

"Dia sebenarnya tidak tidur. Dia sedang menunggu waktunya. Ini adalah tipikal Al Qaeda, anggotanya tidak menunjukkan aktivitas dan pemikiran mereka selama bertahun-tahun, tidak seperti ISIS," kata sumber tersebut.

Sebagai seorang yang pendiam, dia dikenal cerdas dan karismatik, banyak orang yang menghormatinya, termasuk pemimpin Abu Sayyaf Isnilon Hapilon dan anak buahnya.

"Dia sangat karismatik dan cerdas. Ketika dia berbicara, dia menarik perhatian orang karena pengetahuan agama, pengalaman dan komitmennya. Dengan begitu, dia bisa dengan mudah merekrut banyak orang," kata sumber itu.

Dr Mahmud juga diketahui merekrut dan mengatur agar orang-orang Malaysia ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, termasuk merekrut pembom bunuh diri pertama di negara tersebut. "Salah satunya adalah pelaku bom bunuh diri pertama di Malaysia, Ahmad Tarmimi Maliki," kata dia.

Dr Mahmud saat ini diyakini sebagai tangan kanan pemimpin Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon dan berada di kota Marawi. "Dia ada di sana sebagai pejuang untuk berperang melawan militer Filipina," kata sumber itu.

Mantan dosen tersebut memiliki ambisi yang jauh lebih besar daripada hanya merekrut orang untuk pergi ke Suriah dan bertempur di Marawi. Dia berencana untuk mendirikan wilayah ISIS Asia Tenggara di Filipina, bersama pemimpin kelompok Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon.

"Ini akan sangat sulit dilakukan, untuk mengatur dan memegang sebuah wilayah. Tapi pertarungan di Marawi ini akan menginspirasi para pendukung ISIS di Malaysia, Indonesia dan tempat lain. Mereka akan melihat Marawi sebagai zona jihad baru," ujar sumber tersebut. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya