- Reuters
VIVA.co.id – Presiden RI Joko Widodo akan menyampaikan pidato tentang terorisme di hadapan para pemimpin negara anggota G20. G20 adalah forum ekonomi internasional beranggotakan 20 negara dengan ekonomi yang dinilai maju dan berkembang.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, pidato itu akan diberikan Jokowi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2017 yang akan dilaksanakan di Hamburg, Jerman, pada 7 sampai 8 Juli 2017. Retno menyampaikan pidato Jokowi termasuk pada topik bahasan para pemimpin negara yang tidak terkait tema ekonomi.
"Sebenarnya untuk G20 itu banyak domain isunya ada di Menteri Keuangan. Tapi sekarang dibahas juga isu-isu yang sifatnya non-keuangan. Seperti tahun ini, akan dibahas mengenai terorisme, trans-national organized crime. Itu domainnya dari politik luar negeri," ujar Retno di Istana Negara, Rabu, 20 Juni 2017.
Retno menyampaikan, selaku kementerian yang area kerjanya termasuk politik luar negeri, Kementerian Luar Negeri menyiapkan rencana naskah pidato Jokowi terkait terorisme. Sementara, menurut Retno, Kementerian Keuangan juga menyiapkan naskah yang akan menjadi pidato utama, yakni terkait ekonomi.
Retno mengatakan Jokowi akan menjadi pihak yang pada akhirnya menentukan isi pidatonya di hadapan pemimpin negara-negara berpengaruh itu. "Bu Menteri Keuangan menyiapkan yang domainnya beliau, sementara saya mempersiapkan domain non-keuangannya. Jadi koordinasinya itu. Setelah itu, baru kita lapor ke Presiden," ujar Retno. (one)
Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap dengan keanggotaan penuh Indonesia di Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrrorism Financing (FATF), dapat terus
