Suriah Diduga Tengah Siapkan Serangan Senjata Kimia

Salah satu sudut kota di Suriah dengan kincir angin legendaris .
Sumber :
  • Johan Siegers/Flickr

VIVA.co.id –  Pemerintah Amerika Serikat memperkirakan bahwa pemerintah Suriah tengah mempersiapkan serangan senjata kimia terbaru, seperti yang pernah dilakukan pada  April lalu. Hal ini diungkapkan AS setelah menerima informasi intelijen.

Iran Ancam Yordania Jadi Target Berikutnya Jika Bantu Israel

Juru Bicara Pentagon, Jeff Davis mengatakan Amerika Serikat baru-baru ini melihat aktivitas di lapangan terbang Shayrat, markas yang sama yang diserang oleh rudal jelajah AS pada 6 April lalu.

"Serangan ini melibatkan pesawat khusus di hangga tertentu, yang mana diketahui akan menggunakan senjata kimia," kata Davis, dikutip Reuters, Rabu 28 Juni 2017.

Serangan Balasan Iran kepada Israel Berkaitan dengan Kedaulatan Negara, Menurut Pakar

Davis mengatakan bahwa aktivitas tersebut telah terjadi selama satu sampai dua tahun terakhir. Kendati demikian, ia enggan menjelaskan lebih lanjut perihal informasi intelijen yang diterima AS.

"Jika Assad dan tentaranya terus mempersiapkan senjata kimia, maka mereka akan membayar dengan "harga" yang sangat mahal," tuturnya.

Mengupas Tuntas ‘Kenapa Iran Menyerang Israel?’

Sementara itu Rusia, sebagai pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad yang mendengar informasi tersebut dengan tegas membantah pernyataan Gedung Putih dan mengatakan bahwa serangan tersebut "tidak dapat diterima". Pernyataan ini kembali meningkatkan tegangan antara Washington dan Moskow.

Selain itu, Rusia juga menilai bahwa keadaan di Suriah merupakan sumber ketegangan terbesar antara Moskow dan Washington. Serangan rudal jelajah pada April lalu yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump juga telah menimbulkan konfrontasi di antara kedua negara.
 

VIVA Militer: Rudal hipersonik Iran gagal dibendung sistem Iron Dome Israel

Ledakan Terdengar di Irak hingga Suriah Imbas Serangan Israel ke Iran

Israel telah melakukan serangan udara terhadap sasaran di Iran. Hal ini dikonfirmasi oleh para pejabat AS.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024