- Harnas.co
VIVA.co.id – Hari ini, 23 tahun yang lalu, diktator komunis Korea Utara Kim Il Sung, meninggal dunia. Ia meninggal dunia karena serangan jantung pada usia 82 tahun.
Kim, diangkat menjadi pemimpin Korea Utara oleh pemerintah Uni Soviet. Pada 1930-an, Kim berjuang melawan pendudukan Jepang di Korea dan dipilih oleh penguasa Soviet, yang mengirimnya ke Uni Soviet untuk pelatihan militer dan politik. Dia menjadi komunis dan bertempur di Soviet Red Army pada Perang Dunia II. Pada tahun 1945, Korea dibagi menjadi Soviet dan Amerika, dan pada tahun 1948 Kim menjadi pemimpin pertama Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara). Berharap untuk bisa menyatukan kembali Korea dengan paksa, Kim melancarkan invasi ke Korea Selatan pada bulan Juni 1950, sehingga memicu Perang Korea. Namun usahanya berakhir di jalan buntu pada tahun 1953.
Selama empat dekade berikutnya, Kim memimpin negaranya menjadi pengasingan yang dalam bahkan dari sekutu komunisnya, dan hubungan dengan Korea Selatan tetap tegang. Aturan represif dan kultus kepribadian yang merayakannya sebagai "Pemimpin Besar" membuat dia berkuasa sampai kematiannya pada tahun 1994.
Jabatannya sebagai presiden lalu digantikan oleh anaknya, Kim Jong Il. Bapak dan anak ini sama-sama menjalankan pemerintahan yang represif dan mengisolasi diri. Sepanjang masa pemerintahannya Kim Jong Il terus mendapatkan kecaman dari sebagian besar dunia atas usahanya terus memproduksi senjata nuklir, sementara jutaan orang di negaranya hidup dalam kemiskinan.
Pada 17 Desember 2011 Kim Jong Il meninggal dunia. Tahta jabatan presiden lalu diteruskan oleh keturunan ketiga keluarga ini, Kim Jong-un. Tak jauh beda dengan ayah dan kakeknya, Jong-un juga menjalankan pemerintahan yang tertutup serta terus memproduksi dan menciptakan senjata nuklir. Sepanjang tahun ini, ia bahkan melakukan beberapa kali uji coba nuklir.
Sidak Latihan Pasukan Penerjun Korut, Kim Jong Un Naik Limosin Mewah Pemberian Putin
Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un akhirnya menggunakan limosin mewah Rusia, yang merupakan hadiah pemberian Presiden Vladimir Putin.
