Perlawanan Terakhir, Wanita ISIS Ledakkan Diri dan Bayinya

Ibu meledakkan dirinya dan bayinya di Mosul, Irak
Sumber :
  • The Independent

VIVA.co.id – Sebuah rekaman mengerikan beredar di media sosial yang menunjukkan seorang wanita anggota ISIS dan pelaku bom bunuh diri menggendong seorang bayi, sebelum meledakkan dirinya dan bayi tersebut.

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Awalnya, dalam video terlihat wanita itu tengah melarikan diri bersama bayinya dari Kota Mosul di Irak, yang kini berhasil direbut dari ISIS. Namun, ternyata wanita itu sedang mencengkeram pemicu bom dan diledakkan beberapa detik kemudian. Bom diduga berada dalam tasnya.

Sejumlah warga sipil dan dua tentara Irak mengalami luka-luka dalam ledakan tersebut. Sementara itu, wanita dan bayi yang digendongnya, tewas seketika.  

Tidak Hanya di Rusia, Ada Deretan Jejak ISIS dalam Aksi Teror di Indonesia

Diberitakan laman Independent, Senin 10 Juli 2017, rekaman tersebut diperoleh sebuah stasiun TV Irak pada saat wanita tersebut mendekati tentara Irak yang tengah mengusir ISIS di salah satu sudut kota tua di tepi sungai Tigris.

Wanita itu diketahui mencoba meledakkan diri, pada saat melewati tentara Irak. Namun, ternyata ia gagal meledakkan diri dekat dengan para tentara, sehingga korban bisa diminimalisir.  

Terkuak Alasan Rusia Kecolongan Diserang ISIS, Meski Sudah Diwanti-wanti AS

Lebih dari 20 pelaku bom bunuh diri wanita diketahui bersembunyi di antara warga sipil dan diyakini telah meledakkan bom dalam dua minggu terakhir sebagai upaya mempertahankan Mosul.

Dikenal sebagai "pengantin jihad", perempuan anggota ISIS biasanya tinggal di rumah untuk merawat anak-anak mereka. Namun, para pengamat meyakini bahwa para wanita kini lebih aktif dan ingin ikut serta dalam "jihad".

Pihak Rusia keluarkan potret pelaku ISIS terorisme di Moskow

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Kelompok teroris ISIS baru saja telah merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena menyiksa para anggotanya saat berada di dalam tah

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024