- REUTERS/Carlos Barria
VIVA.co.id – Donald Trump disomasi sejumlah netizen yang akun Twitternya diblok oleh Presiden AS itu. Para warga AS itu menilai bahwa tindakan Trump melakukan blok komentar mereka adalah penyelewengan terhadap kebebasan berbicara dan berpendapat yang dijamin oleh Konsitusi AS.
Dilansir laman Telegraph, kasus jenis baru ini diajukan oleh tujuh pengguna sosial media yang akun Twitter-nya diblok oleh akun Presiden Trump. Kasus ini dipublikasikan melalui Knight First Amendment Institute di Columbia University.
Selain Trump, sejumlah netizen AS itu juga menggugat Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer. Tak hanya Sean, Direktur Media Sosial Gedung Putih Dan Scavino juga termasuk pihak yang disomasi.
Pihak kuasa hukum penggugat mengatakan bahwa somasi ini punya nilai karena pada awalnya Trump memang membenarkan bahwa dia atau asisten adminnya yang menulis di akun @realDonaldTrump . Selain itu mereka mengatakan akan menerima respons melalui tombol reply. Nyatanya, sejumlah netizen mengeluhkan justru akun mereka diblok.
Sementara seorang hakim di Washington baru-baru ini menyatakan bahwa akun media sosial politikus seperti Facebook yang digunakan untuk publik memang cocok diatur Konstitusi AS.
Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan
Mantan Presiden AS Donald Trump dan dua anaknya dipanggil pengadilan karena diduga memperoleh keringanan pajak dan pinjaman melalui penilaian aset yang curang
