Presiden Filipina Akan Perpanjang Masa Darurat Militer

Militer Filipina bersiaga di Kota Marawi menghadapi teror milisi simpatisan ISIS.
Sumber :
  • Reuters/Romeo Ranoco

VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah meminta persetujuan Kongres Filipina untuk memperpanjang operasi darurat militer hingga akhir tahun 2017 di Filipina Selatan. Hal itu dilakukan untuk memerangi militan Islam, ISIS.

Idul Fitri di Filipina 15 Juni, Duterte Tetapkan Hari Libur

"Kami akan memberantas kelompok teroris lokal yang selama ini mengancam Mindanao," kata Juru Bicara Presiden Duterte, Ernesto Abella sebagaimana dilansir laman Reuters.

Mindanao merupakan wilayah yang dihuni sekitar 22 juta orang. Dalam rekam jejaknya, Mindanao memang rentan dengan berbagai aksi separatis dan pemberontakan. Darurat militer diberlakukan di Mindanao mulai tanggal 23 mei 2017 menyusul pemberontakan dan serangan yang dilakukan kelompok Maute dan kelompok Abu Sayyaf yang mendukung ISIS.

Puntung Rokok Bisa Dijual di Filipina, Untuk Apa?

Diketahui bahwa ISIS sempat mengambil alih Kota Marawi.

Kelompok militan pada saat itu menguasai jantung kota dan objek-objek vital dai Marawi. Sudah sekitar 7 pekan, serangan dan pertempuran antara militer dan kelompok militan terjadi di sana dan disebutkan menewaskan sekitar 500 orang.

Penembakan Para Bandar Narkoba di Filipina Diselidiki

Sementara militer Filipina optimistis bahwa posisi kelompok militan pendukung ISIS kini makin tersudut. (mus)

- Alamy

Kisah Ngeri Pastor yang Disekap Isis dan Dipaksa Bikin Bom

Pastor Chito dan 100 sandera lain disekap di bawah tanah.

img_title
VIVA.co.id
7 September 2019