Anggota Parlemen Israel Akui Dendam dengan Palestina

Israel bongkar metal detector di pintu masuk Al Aqsa
Sumber :
  • REUTERS/Ammar Awad

VIVA.co.id – Seorang anggota parlemen Israel mendapat kecaman keras setelah mengatakan "sangat ingin" mengeksekusi keluarga Palestina yang melakukan aksi penusukan terhadap tiga warga Israel di Tepi Barat. Keinginan itu ia sampaikan secara langsung dan terbuka melalui akun Facebooknya.

Jelang Idul Fitri, Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Di akun Facebook resminya, Oren Hazan anggota Knesset, Parlemen Israel, mengatakan ingin menghancurkan rumah Omar al Abed,  seorang pelaku penyerangan di Tepi Barat, dan mengeksekusi keluarga Omar. Diberitakan oleh Al Jazeera, 27 Juli 2017, tayangan Hazan mendapat tanda jempol hingga 82.000 pengguna Facebook.

Dalam rekamannya itu Hazan mengatakan, "Saya ingin jujur tanpa terdengar sangat ekstrem, Tuhan melarangnya. Jika saja ini bisa terjadi atas keinginan saya sendiri, saya sangat ingin mendatangi rumah teroris itu, meringkusnya, dan juga keluarganya. Lalu mengeksekusi mereka semua."

Mengapa Kita Harus Jeli Menyikapi Berita Boikot? Ini Alasannya

Ucapan Hazan, anggota Knesset dari Partai Likud, partai yang dipimpin oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, itu disampaikan menanggapi aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Omar al Abed, 20 tahun. Abed melompat ke pagar Halamish, sebuah pemukiman Yahudi di Tepi Barat, dan menikam tiga orang Israel sampai mati pekan lalu. Aksinya dilakukan di tengah ketegangan yang meluas atas tindakan keras Israel saat memasuki Masjid al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur.

Hazan menginginkan Abed, yang meski ditembak oleh pasukan Israel tapi selamat dan kini dirawat di rumah sakit milik  Israel, agar mati. "Biarkan dia mati, biarkan dia berkubang dalam darahnya sendiri. Mereka tidak memiliki hak untuk hidup, mereka tidak Memiliki hak untuk bahkan ada, dan saya berharap semua orang akan mengatakannya bersama saya," ujarnya.

Ramadhan Konflik di Gaza Belum Reda, Palestina Ucapkan Terima Kasih Indonesia Terus Bantu

Pada hari Selasa, 25 Juli 2017, tentara Israel menangkap Ibtisam al-Abed, ibu Omar al Abed, karena mengatakan bahwa dia "bangga" terhadap anaknya dalam sebuah video yang tersebar luas di media sosial. Tapi kepada Haaretz,harian Israel, Ibtisam mengaku tidak mendukung serangan tersebut.

Dalam video Facebook tersebut, Hazan juga menyalahkan Hanin Zoabi dan Ahmed Tibi, legislator Palestina di Knesset Israel, karena diduga menghasut serangan orang-orang Palestina terhadap orang Israel.

Mustafa Barghouti, mantan Menteri Informasi Palestina dan Sekjen Partai Inisiatif Nasional Palestina mengatakan, komentar Hazan menampakkan betapa mendalam dan mendarah daging rasisme di Israel. "Rasisme yang mendarah daging itu mewujud dalam sistem yang membedakan ras dan pendudukan wilayah," ujarnya.

Kepada Al Jazeera Barghouti menegaskan, ucapan Hazan sangat berbahaya. "Dan komentar seperti ini juga banyak terlihat di banyak partai dalam komunitas internasional," ujarnya menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya