Terlibat Narkoba, Wali Kota di Filipina Tewas Ditembak

Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Sumber :
  • REUTERS/Lean Daval Jr

VIVA.co.id – Seorang wali kota Filipina yang dituduh oleh Presiden Rodrigo Roa Duterte memiliki hubungan erat dengan kartel obat-obatan terlarang ditembak mati dalam sebuah serangan oleh polisi.

Hadiah Kapolda Metro ke Anggota yang Berangus Narkoba saat COVID-19

Wali Kota Ozamiz, Reynaldo Parojinog, tewas terbunuh bersama istri dan 10 orang lainnya saat polisi menggerebek rumah korban. Ozamiz merupakan wilayah di Pulau Mindanao, Filipina Selatan.

Menurut Kepala Kepolisian Kota Ozamiz, Jaysen De Guzman, pihaknya menemukan senapan, uang tunai dan obat-obatan terlarang di lokasi kejadian.

Sepanjang 2019, BNN Gasak Harta Bandar Narkoba Senilai Rp184 Miliar

Ia mengatakan, kedatangan polisi yang membawa surat perintah penangkapan justru disambut tembakan pengawal Parojinog. Lebih dari 7.000 orang dilaporkan tewas sejak Duterte melancarkan perang terhadap perdagangan narkoba pada Juli 2016.

"Parojinog, jika Anda ingat, termasuk dalam daftar Presiden Duterte tentang orang-orang yang terlibat dalam perdagangan narkoba ilegal," ujar Juru Bicara Istana Malacanang, Ernesto Abella, seperti dikutip BBC, Minggu, 30 Juli 2017.

Lampung di Peringkat 10 Darurat Narkotika

Dari 10 orang yang tewas termasuk saudara laki-laki Parojinog. Adapun putrinya, yang juga menjabat wakil wali kota, ditangkap hidup-hidup dan mendapat tuduhan terkait pelanggaran narkoba.

Parojinog adalah wali kota Filipina ketiga yang terbunuh dalam tindakan keras narkotika yang dilakukan oleh pemerintah, di mana Duterte telah memilih pejabat lokal, polisi dan hakim.

Langkah ini membuatnya populer di kalangan orang Filipina namun telah dikutuk oleh kelompok hak asasi manusia dan kritikus lainnya.

Duterte mengambilalih jabatan setahun yang lalu setelah sebuah kampanye pemilihan di mana dia berjanji akan membunuh puluhan ribu orang untuk mengakhiri perdagangan obat-obatan terlarang. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya