Rusia Mau Usir Ratusan Diplomat Amerika Serikat

Donald Trump dan Vladimir Putin
Sumber :
  • REUTERS/Carlos Barria

VIVA.co.id – Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan bahwa Amerika Serikat harus mengurangi sedikitnya 755 orang staf dan diplomat di kedutaan dan perwakilannya di Rusia. Pengusiran para diplomat tersebut dilakukan menyusul keputusan Kongres AS yang menyatakan bahwa Rusia harus diberikan sanksi.

Istana Bantah Berita Media Asing soal Rencana Hubungan Diplomatik RI-Israel

Pemotongan jumlah diplomat AS di Rusia itu diumumkan Putin pada Jumat lalu. Dia mengatakan, sebagaimana dilansir Reuters, bahwa Rusia juga akan segera membekukan dua properti diplomatik AS di negara Beruang Merah.

Sebelumnya Kongres dan Senat AS memutuskan bahwa Rusia harus diberikan sanksi dan Presiden AS Donald Trump diminta segera menandatangani keputusan itu.

AS Ucapkan Selamat Atas Pemilu Indonesia, Harap Bisa Bekerja Sama dengan Presiden Terpilih

Dalam sebuah wawancara di televisi, Putin mengingatkan bahwa pengurangan 755 staf dan diplomat itu harus dilakukan paling lambat tanggal 1 September 2017.

"Karena ada lebih dari 1000 staf pendukung dan diplomat AS yang bekerja di Rusia. Jadi 755 orang harus menghentikan aktivitasnya mulai saat ini," kata Putin.

Ini Paspor Paling Langka di Dunia, Hanya Dimiliki oleh 500 Orang

Kongres AS memutuskan sanksi kepada Rusia menyusul hasil investigasi keterlibatan Rusia di Pemilu AS tahun 2016. Pula dengan alasan aneksasi Rusia terhadap Krimea dari Ukraina pada tahun 2014. (ren)

Tangkapan layar - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menemui Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di Istana Wapres, Jakarta, Rabu, 17 April 2024, disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Wakil Presiden RI.

Menlu Retno Marsudi Temui Wapres Klarifikasi soal Isu RI Akan Normalisasi Diplomatik Israel

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk melaporkan mengenai konsistensi Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024