China Pamer Banyak Senjata Mutakhir, Ingin Gentarkan AS

China pamerkan kehebatan alutsista mutakhirnya
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVA.co.id – Tak lama setelah Presiden Donald Trump mengkritik China tidak berandil merespons Korea Utara, diadakan parade alat utama sistem senjata atau alutsista mutakhir di negara itu. Unjuk kekuatan senjata itu bahkan sengaja dilakukan di gurun yang termasuk Wilayah Mongolia karena senjata-senjata yang dipertunjukkan memiliki jangkauan besar dan jarak jauh.

Ahli Propaganda Terkenal di Korut Kim Ki Nam Meninggal Dunia

Namun Beijing mengatakan bahwa pertunjukan kecanggihan senjata yang cukup mencengangkan itu bukan dimaksudkan merespons Amerika Serikat. Juru bicara Kementerian Pertahanan China mengatakan bahwa parade itu memang sudah dijadwalkan untuk memperingati ulang tahun tentara nasional pembebasan China.

Dilansir laman CNN Amerika, di acara tersebut, Presiden China Xu Jinping sengaja menggunakan kostum tentara kamuflase paling mutakhir. Pula dia menginspeksi hingga 12 ribu tentara dengan berbagai format melalui mobil jip militer.

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Lebih dari 100 pesawat terbang termasuk pesawat tempur menunjukkan kekuatan manuvernya. Lebih dari 600 alutsista dipamerkan yang setengahnya kata Kementerian Pertahanan baru kali ini dipublikasikan. Berbagai pesawat siluman berteknologi tinggi juga unjuk kekuatan di acara itu.

"Parade militer dan senjata ini tak ada hubungannya dengan isu kawasan," kata Koloner Ren Guoqiang dari Tentara China.

Delegasi Korea Utara Kunjungi Iran, Isu Kerjasama Semakin Kuat

Sebelumnya Presiden AS Donald Trump melontarkan kritik terhadap China baik melalui media massa maupun Twitter. Dia menyayangkan China seperti tak peduli tatkala Korea Utara berulah, unjuk kekuatan rudal balistik yang disebutkan akan bisa menjangkau negara AS.

"Saya sangat kecewa dengan China," kata Trump.

Diketahui bahwa China selama ini dianggap sebagai salah satu sekutu Korut. Sebagian kalangan beranggapan bahwa unjuk kekuatan tentara China itu memang disengaja Xi Jinping sebagai jawaban atas sikap Donald Trump. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya