Mahalnya Harga Menebus Kembali Budak Seks ISIS

Parade militan ISIS di Raqqa, Suriah.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Pascaperebutan kembali Mosul dari cengkeraman ekstremis ISIS, ribuan wanita dan anak-anak dari minoritas Yazidi di Irak kini diperjualbelikan. Hal ini diungkapkan Ali Husein al-Khansuri, seorang aktivis Yazidi.

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah

Diberitakan Sputniknews, Senin 31 Juli 2017, Ali Husein mengatakan saat ini dia sedang membantu masyarakat Yazidi untuk menemukan kembali anggota keluarga mereka yang sempat diperbudak oleh teroris ISIS. Sayangnya hal itu tidak gratis, mereka harus membeli kembali keluarga mereka.

Ali Husein mengatakan bahwa teroris sekarang telah memindahkan pasar budak mereka ke Raqqa, Suriah, untuk menjual kembali ribuan orang Yazidi. Kebanyakan wanita dan anak-anak yang telah ditahan sejak tahun 2014.

Iran Tangkap Anggota Senior ISIS yang Berencana Ledakkan Kota saat Idul Fitri

Salah satunya bernama Faiza, yang dibeli kembali dengan harga US$17 ribu atau sekitar Rp229 juta. Sejumlah uang tersebut dikumpulkan dengan bantuan aktivis dan sebuah organisasi penyelamatan tahanan Yazidi.

Setelah dibeli kembali pada tanggal 21 Juni, dia dipindahkan ke kamp pengungsi di Kurdistan, Irak. Kerabat keluarga Faiza bahkan hampir tidak mengenalinya karena wajahnya yang terlihat berbeda sejak ditangkap ISIS dan dipekerjakan sebagai pelayan.

Fakta Terbaru Serangan Mematikan di Moskow Rusia, Ternyata Iran Sudah Lakukan Ini

Ada pula Ammi dan lima anaknya, yang berasal dari kota Sinjar Irak yang ditemukan di Raqqa, Suriah. Mereka dibebaskan pada 25 November 2016.

"Kami membayar sebesar US$50 ribu untuk pembebasan mereka," kata Husein.

Wanita muda lainnya, Haifa, juga dibeli kembali di Raqqa pada tanggal 6 Desember 2016. Mereka harus mengeluarkan uang sebesar US$16 ribu untuk pembebasan. Sementara sebagian besar keluarga Haifa juga masih diculik sejak tahun 2014.

Yazidi adalah komunitas religius Kurdi yang independen dan tinggal terutama di Provinsi Niniwe, Irak Utara.

Sementara kelompok Daesh bertanggung jawab telah melakukan genosida yang melawan kelompok minoritas Yazidi di Suriah dan Irak sejak Agustus 2014. Akibatnya, ribuan pria, wanita, dan anak laki-laki Yazidi telah ditangkap, dibunuh, diperbudak secara seksual dan disiksa oleh teroris ISIS. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya