Rudal Korut Nyaris Mengenai Pesawat Air France

Air France.
Sumber :

VIVA.co.id – Rudal balistik antarbenua yang diluncurkan oleh Korea Utara ternyata nyaris mengenai sebuah pesawat Air France jenis Boeing 777 yang membawa lebih dari 330 penumpang. Dilansir dari BBC, Jumat, 4 Agustus 2017, mereka hanya berjarak 100 km saja.

Tembakan Rudal Iringi Kedatangan Kim Jong-un di Rusia, Jepang dan Korsel Ketar-ketir

Disebutkan, pesawat Air France itu melewati suatu tempat. Sepuluh menit kemudian, rudal Korut mendarat di tempat tersebut.

Pentagon menyatakan rudal itu terbang melalui wilayah udara yang sibuk. Pejabat AS sering memperingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh rudal ke pesawat komersial di daerah tersebut.

Korea Utara Tembak 2 Rudal ke Laut Jepang, Hal Ini Jadi Penyebabnya

Juru Bicara Pentagon, Capt Jeff Davis, mengatakan bahwa pesawat Air France terbang di sebelah barat Hokkaido, bagian utara pulau utama Jepang. Sedangkan, rudal Korut mendarat di suatu tempat yang hanya berjarak 100 sampai 150 km dari pesawat.

"Rudal itu terbang ke angkasa, mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang, sebuah wilayah yang digunakan oleh kapal komersial dan kapal penangkap ikan. Semua ini benar-benar tidak terkoordinasi," kata Davis.

Rudal Balistik Korut Bikin Rekor Terbang Sebelum Hantam Laut Jepang

Meski demikian, Air France menyatakan bahwa rudal tersebut tidak mengganggu jalur penerbangannya. Selain itu, layanan mereka berjalan tanpa masalah.

"Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa rudal tersebut rusak di laut lebih dari 100 km dari lintasan pesawatnya," kata pejabat maskapai penerbangan kepada RFI.

Meski dari sisi jarak terbukti, mereka tetap tidak mempermasalahkan keamanan penerbangan tersebut. Namun, maskapai itu bersedia menyesuaikan layanan penerbangan mereka dengan peringatan bahaya seperti penetapan zona larangan terbang di sekitar Korea Utara sebagai tindakan pencegahan.

Pada bulan Juli 2014, pesawat Malaysia Airlines MH17 dengan tujuan Amsterdam-Kuala Lumpur jatuh setelah diduga ditabrak rudal buatan Rusia di timur Ukraina. Sebanyak 283 penumpang tewas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya