- VIVA.co.id / Renne Kawilarang
VIVA.co.id – Pada 73 tahun yang lalu, Prancis bebas dari jajahan Nazi Jerman. Ini ditandai dengan dibebaskannya Kota Paris oleh Pasukan Sekutu pimpinan Amerika Serikat, Prancis dan Inggris.
Menurut laman History.com, pembebasan itu dilakukan oleh divisi militer Prancis ke-2 bersama dengan Infanteri Amerika Serikat ke-4.
Sebelumnya komandan tentara Jerman di Paris, Jenderal Dietrich von Choltitz telah diperintahkan Adolf Hitler untuk meledakkan Paris dan menghancurkan ikon-ikon negara itu sebelum pembebasan dilakukan tentara Prancis. Namun hal itu belum sempat dilakukan hingga akhirnya Choltitz menekan dokumen menyerah pada 26 Agustus 1944.
Setelah pembebasan itu, Jenderal Charles de Gaulle yang kemudian dikenal sebagai salah satu Presiden Prancis memimpin pawai perayaan pembebasan di kawasan Champs d'Elysee.
Diketahui bahwa Paris jatuh ke tangan Jerman pada 14 Juni 1940, sebulan setelah Jerman mulai menyerang Prancis. Sepekan kemudian ditandatangani kesepakatan dengan Jerman dan dibuat ibu kota bikinan Jerman di Prancis yaitu Vichy.
Namun de Gaulle terus melakukan perlawanan diam-diam dengan kelompok yang disebut Resistance. Gaulle juga memimpin pergerakan meski dia tidak sedang berada di negara tersebut hingga akhirnya pasukan Prancis dan AS masuk melalui Normandia dan kemudian membebaskan Kota Paris. (ren)
Islamofobia di Prancis Makin Mengkhawatirkan, Ribuan Orang Lakukan Demonstrasi
Sekitar 2.000 orang berkumpul di Paris, pada Minggu, 21 April 2024, untuk memprotes tindakan Islamofobia dan kekerasan polisi di Prancis.
