Video ISIS Terbaru Ajak Pria Muslim Indonesia Berjihad

Logo kelompok militan ISIS.
Sumber :
  • Reuters/Alaa Al-Marjani

VIVA.co.id – Kelompok teroris ISIS merilis sebuah video yang menyerukan kepada ekstremis muslim di Asia Tenggara untuk kembali berperang di Kota Marawi, Filipina. ISIS juga mengancam Amerika Serikat dan Australia karena membantu operasi militer Filipina memberantas ISIS.

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah

Adanya pertempuran antara ekstremis dan militer di Marawi dalam empat bulan terakhir memicu kekhawatiran bahwa kelompok teroris tersebut kini mencoba membangun pangkalan regional di Asia Tenggara setelah mengalami kehancuran di Timur Tengah.

Dalam video berdurasi tujuh menit yang diproduksi oleh pusat media ISIS Al-Hayat, seorang pejuang yang diketahui bernama Abul-Yaman dari Marawi meminta laki-laki muslim terutama yang ada di Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand dan Singapura untuk bermigrasi ke Marawi dan berjihad.

Iran Tangkap Anggota Senior ISIS yang Berencana Ledakkan Kota saat Idul Fitri

Pada video tersebut, juga ditampilkan rekaman mengerikan seorang tentara Filipina tewas, yang terlebih dahulu sekarat dalam pertempuran didampingi oleh seorang narator beraksen Amerika yang menentang operasi militer di Filipina.

Video juga dibuka dengan latar adanya para pemuda yang terlibat dalam pertempuran sengit di tengah reruntuhan kota sambil mengacungkan senjata AK-47 dan melakukan tembakan mortir dan serangan udara.

Fakta Terbaru Serangan Mematikan di Moskow Rusia, Ternyata Iran Sudah Lakukan Ini

Selain itu, rekaman menampilkan kembali kehancuran Mosul, Irak dan kemudian beralih ke penghancuran sebuah gereja Katolik yang menunjukkan para militan yang menghancurkan salib, patung-patung Bunda Maria dan merobek poster-poster pemimpin Gereja Katolik Roma.

"Kami akan membalas dendam. Kami akan berada di Roma, insha allah," teriak seorang militan bertopeng sebagaimana diberitakan Telegraph, Jumat, 25 Agustus 2017.

Kelompok teroris itu juga mengarahkan kemarahan kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte karena dianggap pembela salib, Amerika dan Australia.

Salah satu pejabat tinggi di Malaysia, Ayob Khan Mydi Pitchay mengakui bahwa video tersebut bisa berdampak besar dan bisa mengobarkan gairah fanatik umat muslim di Asia Tenggara.

"Sejak pengepungan di Marawi dimulai, kami telah melihat peningkatan aktivitas sel ISIS di Malaysia yang mencoba masuk ke Filipina Selatan," ungkap Pitchay. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya