Pelaku Perdagangan Orang Manfaatkan Jalur 'Tikus' Perbatasan

Ilustrasi/Perdagangan Manusia
Sumber :
  • http://www.tillhecomes.org

VIVA.co.id – Lemahnya aparat melakukan pengawasan di daerah perbatasan dimanfaatkan oleh sindikat perdagangan manusia untuk menyelundupkan warga Indonesia ke negara tujuan seperti ke Malaysia dan negara lainnya.

Tantangan Indonesia Sebagai Ketua ASEAN 2023

"Para korban penyelundupan ini tidak lagi menggunakan jalur formal seperti kunjungan wisata namun memanfaatkan lemahnya penjagaan di kawasan perbatasan," kata Dina Wisnu, wakil Indonesia untuk Komisi Antarpemerintah ASEAN dalam bidang HAM atau ASEAN Intergovernmental Commision on Human Rights (AICHR) di Yogyakarta, Selasa 29 Agustus 2017.

Menurut dia, para pelaku perdagangan manusia ini semakin pintar memanfaatkan daerah perbatasan karena menggunakan jalur "tikus" untuk menyelundupkan warga Indonesia ke luar negeri.

Tantangan ASEAN di Usia ke-55 Tahun

"Jadi petugas perbatasan dari negara tujuan juga harus meningkatkan penjagaan terutama di jalur tikus tersebut," ujarnya menambahkan.

Dilihat dari jumlah korban perdagangan di ASEAN, negara Indonesia paling banyak yang menjadi korban yang tak lain karena jumlah penduduknya di atas 250 juta disusul negara Filipina, Thailand dan Vietnam.

Desainer Indonesia Diduga Pesan Organ Manusia dari Laboratorium UEA

"Namun dalam penindakan kasus perdagangan manusia, Indonesia lebih baik dibandingkan negara lainnya di ASEAN," katanya.

Merujuk daerah para korban perdagangan manusia ini, terbanyak berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara. Yogyakarta juga tak luput dari tindak pidana perdagangan orang.

"Para korban ini terkena rayuan dengan gaji yang tinggi dan pekerjaan yang layak namun ketika tiba di negara tujuan tidak sesuai dengan janji yang diberikan bahkan ada yang dipaksa jadi pekerja seksual," ujarnya menjelaskan.

Dia berharap, dengan pertemuan yang dihadiri perwakilan dari negara ASEAN, nantinya ada satu pandangan yang sama terkait penanganan perdagangan manusia terlebih saat ini penegakan hukum dianggap masih lemah.

"Memang penegakan hukum yang lemah sehingga perdagangan manusia ini seperti fenomena gunung es." (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya