Dahsyatnya Badai Irma, 90% Rumah di Pulau Barbuda Hancur

Badai Irma menerjang Puerto Rico Rabu, 6 September waktu setempat.
Sumber :
  • REUTERS/Alvin Baez

VIVA.co.id – Badai Irma menerjang Puerto Rico, Rabu, 6 September 2017 waktu setempat. Sebelumnya, salah satu badai terdahsyat di Atlantik ini menyapu beberapa pulau di Karibia, dan dalam waktu dekat ini akan bergerak menuju Florida Selatan.

Negaranya Tengah Kacau Dikuasai Gangster, PM Haiti Malah 'Kabur' ke Negara Lain

Sedikitnya empat orang dilaporkan tewas akibat terjangan badai Irman di Kepulauan Karibia. Ramalan cuaca setempat menggambarkan badai ini masuk kategori 5 yang berpotensi bencana, klasifikasi tertinggi untuk klasifikasi topan di Amerika Serikat.

Pulau kembar di Karibia, Antigua dan Barbuda adalah wilayah paling parah terdampak. Jaringan komunikasi terputus selama beberapa jam di Barbuda yang memiliki penduduk 1.700 orang.

Konflik Berkepanjangan, 100 Imigran Haiti Ditemukan Lagi di Pulau Dekat Puerto Rico

"90 persen dari semua tempat tinggal di sana rata dengan tanah," kata Perdana Menteri Gaston Browne dilansir Reuters, Kamis, 7 September 2017.

Badai Irma kategori 5 menghasilkan angin sepanjang 185 mil per jam (300 km/jam). Badai ini berada di jalur menuju Florida yang diprediksi tiba pada hari Sabtu atau Minggu. Sementara intensitas badai Irma fluktuatif. Badai tersebut diperkirakan akan tetap berada di kategori 4 sebelum tiba di Florida.

Badai Fiona Landa Wilayah AS, Joe Biden Umumkan Keadaan Darurat

Badai Irma menerjang Puerto Rico Rabu, 6 September waktu setempat

Badai Irma menerjang Puerto Rico, Rabu, 6 September waktu setempat. Foto: NICOLE PELLOT/Handout via REUTERS

Sebelum itu, badai Irma melintas di Kepulauan Virgin, paling utara Inggris, setelah melintasi sebagian wilayah Prancis, yakni pulau setengah Belanda St Martin-St. Maarten. Kemudian, angin bergerak ke arah barat laut menuju Puerto Rico dalam kecepatan 26 km per jam.

Gubernur Puerto Rico, Ricardo Rossello, telah mengimbau warganya untuk tetap tinggal di dalam rumah selama badai menerjang kawasan tersebut. "Tidak ada alasan untuk berada di jalan," kata Rossello dalam konferensi pers.

Bisnis di seluruh San Juan ditutup dan banyak bangunan ditutupi jendela badai. Namun, sebelum badai menerjang, warga sudah menyempatkan belanja makanan sebagai bekal, mengantisipasi datangnya bencana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya